Kabargolkar.com - Fungsionaris Partai Golkar DKI Jakarta yang juga Wakil Sekretaris Bidang PORA DEPINAS SOKSI Venessa Supit (Echa) mengatakan, kegiatan literasi digital kepada kaum perempuan perlu dimasifkan lagi. Hal tersebut, guna membuat kaum perempuan tak ketinggalan tentang ilmu teknologi yang kini serba digital.
Politikus muda Partai Golkar ini mengatakan, baru 22 persen kalangan perempuan yang paham akan Artificial Intelligence (AI).
"Literasi digital harus terus dikembangkan, terutama untuk kaum perempuan. Literasi digital ini potensi besar untuk para perempuan, terutama untuk berkarya," kata Echa dalam acara diskusi yang digelar BAKORNAS FOKUSMAKER dengan tema Bincang Perempuan: "Latar Beda, Hak Sama", di Graha SOKSI, Jakarta Selatan, Minggu (12/3/2023).
Di era digitalisasi sekarang ini, menurut Echa, perempuan semakin memiliki kesetaraan dengan kaum laki-laki dalam berkarir. Karena jika mengandalkan fisik, tentu kaum perempuan akan kalah dengan laki-laki.
"Perempuan punya wadah untuk bersaing, karena tak lagi andalkan fisik. Fungsinya bisa lebih fleksibel, perempuan yang ruang geraknya terbatas, dengan adanya digital ini bisa berkarya," ucap Echa.
Tak sampai disitu, Echa meyakini, para perempuan juga mampu meningkatkan finansial keluarga, seperti mengembangkan usaha melalui UMKM.
"Sudah banyak program finansial dan UMKM berlandaskan digital. Jadi, nggak ada halanganlah untuk mereka berkarya," tegas Echa.
Oleh sebab itu, Echa menegaskan, kaum perempuan harus mampu memanfaatkan jejaring media sosial (medsos) untuk mengembangkan karya. Ia menilai, medsos adalah lahan basah dalam mencari pundi-pundi keuntungan.
"AI emang agak rumit, mungkin nanti bisa kita adakan kelas-kelas (belajar). Perempuan harus lebih banyak pakai sosial media, ini potensi besar. Jangan hanya kepoin dan berkonten saja, karena ini lahan bahas untuk bisnis," tutup Echa.