kabargolkar.com - Partai Golkar mengaku tak akan buru-buru menentukan dukungan untuk capres-cawapres pada Pemilu 2024. Golkar mengatakan saat ini masih menunggu dan melihat perkembangan koalisi.
"Jadi kita lihat konfigurasi belum ada yang solid. Kita wait and see saja dan ini semua masih cair," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar Nurul Arifin di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (29/5/2023).
Dia juga bicara soal wacana Ketum Golkar Airlangga Hartarto menjadi cawapres Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Namun, kata Nurul, Golkar juga tak menutup peluang duet Airlangga dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas).
"Ini memang harapan banyak kader, dengan Pak Prabowo. Memang kami berharap semua, tapi kan kita semua juga tidak ingin ditinggalkan begitu saja, kita harus berpikir cerdas. Jadinya kita juga lihat format, misalnya Airlangga dengan Muhaimin (Ketum PKB), kemudian Pak Airlangga dengan Pak Zulkifli Hasan (Ketum PAN). Jadi semuanya dicoba untuk dibikin simulasinya begitu," katanya.
Dia mengatakan Golkar juga cukup berkoalisi dengan satu partai lagi untuk bisa memenuhi ambang batas pencalonan presiden. Golkar sendiri memiliki 85 kursi anggota DPR RI.
"Sebetulnya Golkar kan hanya butuh satu partai saja sudah oke gitu dan kita lihat lah karena ini sifatnya masih lama, Bapak Ketua Umum juga mengatakan kita nggak usah terburu-buru karena tidak ingin masuk ke dalam jebakan Batman gitu ya," katanya.