[caption id="attachment_24640" align="aligncenter" width="620"] Anggota Komisi IV DPRD Sumatera Selatan, Hj. RA Anita Noeringhati, prihatin atas kebijakan Pemprov Sumsel terhadap Situs atau Cagar Budaya yang belum dikembangkan secara maksimal. (foto/ist)[/caption] kabargolkar.com, PALEMBANG - Komisi IV DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) Hj RA Anita Noeringhati melihat di Sumsel banyak memiliki situs-situs atau cagar budaya, namun sayang tidak di gali dan dikembangkan untuk destinasi wisata. “Perhatian di Pemerintah Sumsel masih sangat kurang, karena anggaran sektor ini tidak didukung untuk melestarikan cagar budaya, kita melihat untuk di Palembang pun banyak cagar budaya yang tidak tersentuh oleh anggaran,” katanya, Selasa (25/6). Politisi Partai Golkar ini juga mengaku sedih, Bukit Siguntang yang terbengkalai dan tidak ada kemajuan termasuk Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS) Gandus yang terkesan kumuh dan kurang terawat. “Kita berharap Pemprov Sumsel tentang cagar budaya ini juga, untuk mempunyai perhatian untuk itu,” katanya. Anita mengatakan Komisi IV DPRD Sumsel telah melakukan kunjungan kerja (Kungker) ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) guna mempertanyakan anggaran infastruktur. “Di Sumsel sangat berharap dengan bantuan APBN, di DIY kenapa pembangunan Jalan Tol belum disetujui, sementara kita lihat jalur Yogya-Solo sudah saatnya di bangun Jalan Tol, ternyata mereka mengatakan untuk membangun Jalan Tol perlu kajian yang mendalam karena tempat-tempat yang dilewati Jalan Tol masih banyak situs sejarah, cagar budaya yang ada di bawah tanah, sehingga tidak bisa sembarangan di bangun Jalan Tol,” ujarnya. Selain itu Gubernur DIY mengatakan, kalau pembangunan di Jalan Tol masyarakat dapat apa. “Jadi aspek-aspek sosial, budaya itu masih sangat kental untuk mempertahankan kebudayaan di Yogyakarta itu dikedepankan, kalau kita melihat anggarannya sangat kecil Rp.200 miliar itupun untuk seluruh PU, dan disana jalannya bagus semua,” katanya. (korankito)