Kabar NasionalKabar DaerahKabar ParlemenKabar Karya KekaryaanKabar Sayap GolkarKagol TVKabar PilkadaOpiniKabar KaderKabar KabarKabar KabinetKabar UKMKabar DPPPojok Kagol Kabar Photo
KABAR KADER
Share :
Nurdin Halid: Koperasi, PSSI, dan Merangkul Putra Tokoh DI/TII
  Kabar Golkar   18 November 2019
[caption id="attachment_31297" align="aligncenter" width="800"]
Menko Ekonomi Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dan Ketum Dekopin Nurdin Halid pada Munas Dekopin di Makassar (12/11)[/caption] kabargolkar.com - Setelah cukup lama menghilang dari pemberitaan, Nurdin Halid kembali muncul di beberapa media massa. Kali ini, mantan Ketua Umum PSSI tersebut diwartakan terpilih kembali menjadi Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) untuk periode 2019-2024. Seperti dilansir Tempo, pemilihan tersebut berlangsung pada Rabu (13/11/2019) di Hotel Claro, Makassar. Sejak muda, Nurdin Halid memang telah bersentuhan dengan koperasi. Kisahnya bermula saat ia kuliah di IKIP Makassar (sekarang Universitas Negeri Makassar). Putra dari pasangan Andi Hakeng dan Andi Abdul Halid itu memilih mendalami bidang Ekonomi Perusahaan. Meski demikian, ayahnya sebetulnya mengharapkan Nurdin menjadi seorang guru, seperti dirinya yang menjadi guru di Kabupaten Bone. Harapan orangtuanya tersebut didorong oleh status sosial guru di masa itu. Meski kurang sejahtera, namun guru adalah sosok yang sangat dihormati oleh masyarakat. Dan harapan tinggal harapan. Setelah lulus dari IKIP Makassar pada 1982, nyatanya Nurdin lebih memilih terjun ke dunia koperasi. “Untuk 'menghibur' sang ayah, Nurdin sempat mengajar mata kuliah manajemen koperasi di STIE AMKOP. Tetapi pekerjaan sebagai dosen hanya dilakukan sebentar,” tulis Husni Rasyad dalam biografi Nurdin Halid yang berjudul, H.A.M Nurdin Halid Di Timur Matahari: Langkah Besar Anak Guru (2000:20). Cita-cita Nurdin memang besar, ia ingin menjadi manajer koperasi. Nurdin hanya membaca iklan lowongan kerja untuk posisi manajer koperasi, lain dari itu ia diabaikan. Pada Oktober 1983, ia mendapatkan lowongan yang mendekati harapannya, yakni Manajer Pusat Pelayanan di Departemen Koperasi. Setelah menempuh tes masuk, ia menempati urutan dua terbaik. Ia pun mulai berdinas di tempat kerjanya di Gowa, meski surat keputusan dari pemerintah telat datang. Nurdin menikmati pekerjaannya di bidang perkoperasian. Ia banyak mengurusi Koperasi Unit Desa (KUD) yang bertebaran di Gowa. Menggunakan mobil Chevrolet model pick up, Nurdin berkunjung dari KUD ke KUD. Setelah Departemen Koperasi menghentikan program Pusat Pelayanan Koperasi (PPK) pada 1987, Nurdin dijadikan Kepala Perwakilan Pusat KUD (Puskud) di Kabupaten Sidenreng Rappang. Pada tahun 1991, Nurdin adalah Wakil Direktur Puskud Hasanuddin dengan tugas utamanya menangani Tata Niaga Cengkeh (TNC). Pengusaha dan Anggota Dewan Menurut catatan Husni Rasyad dalam H.A.M Nurdin Halid Di Timur Matahari: Langkah Besar Anak Guru (2000:241), Nurdin ternyata telah mempunyai perusahaan kontraktor sejak 1982. Bisnisnya kala itu terbilang serabutan. Tahun 1983, ia bersama beberapa koleganya terlibat pembelian kapal tua yang terdampar di pinggiran dermaga di Makassar. Kapal itu dibeli seharga Rp 80 Juta dan dipreteli untuk dijual sebagai besi tua. Bisnisnya yang lain adalah pakan ternak dan cengkeh. Langkah besar perusahaan kontraktornya terjadi pada 1989, ketika dipercaya memasok bahan baku senilai Rp 5 Milyar untuk pembangunan Bandara Sepinggan di Balikpapan
Kabar Golkar adalah media resmi Internal Partai Golkar. kami memberikan layanan media online, media monitoring dan kampanye digital politik untuk Partai Golkar dan seluruh kadernya.
About Us - Advertise - Policy - Pedoman Media Cyber - Contact Us - Kabar dari Kader
©2023 Kabar Golkar. All Rights Reserved.