[caption id="attachment_33117" align="aligncenter" width="1140"]
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menerima penghargaan Democracy Figures dalam acara MoeslimChoice Award 2019. Kegiatan ini bertempat di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Pasar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2019) malam. (Foto: rmol)[/caption] kabargolkar.com, JAKARTA - Politisi perempuan Partai Golkar Meutya Viada Hafid telah lama berkecimpung dalam memperjuangkan kesetaraan kaum perempuan di masyarakat. Kiprahnya dalam kesetaraan kaumnya itu pun mendapatkan apresiasi, melalui penghargaan sebagai sosok yang memperjuangkan demokrasi. Penghargaan tersebut merupakan anugerah dari salah satu media massa berbasis internet, MoeslimChoice. Sebagaimana dikutip dari moeslimchoice.com, Ketua Komisi I DPR RI ini menerima penghargaan Democracy Figures dalam acara MoeslimChoice Award 2019. Kegiatan ini bertempat di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Pasar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2019) malam. Saat menerima penghargaan tersebut, Meutya mengungkapkan bahwa prinsip-prinsip kesetaraan dalam demokrasi itu banyak menyerap dari nilai-nilai Islam. “Demokrasi banyak menyerap nilai Islam tentang kesetaraan. Maka, sebagai Muslimah, saya bangga menjadi salah satu produk demokrasi yang selaras dengan Islam di Indonesia,” katanya.

Islam dan Demokrasi Tak Terpisahkan

Lebih lanjut, Meutya mengatakan bahwa nilai-nilai Islam tidak bisa dipisahkan dari demokrasi di Indonesia. Dan penghargaan yang diraihnya itu merupakan gambaran penegasan tentang nilai-nilai Islam dan demokrasi yang tak terpisahkan. "Banyak yang mempertentangkan demokrasi dengan Islam. Dan bahwa hari ini dalam Muslim Choice Award ada kategori demokrasi, menurut saya luar biasa dan sekaligus penegasan," lanjutnya. [caption id="attachment_33119" align="aligncenter" width="800"] Meutya Hafid. (Foto: moeslimchoice)[/caption] Meutya pun merasa bersyukur telah dilahirkan sebagai seorang muslimah dan bertanah air Indonesia. Menurutnya nilai-nilai Islam yang dipercayanya itu sejalan untuk diterapkan dalam negara Indonesia dengan keanekaragaman suku, ras dan agama didalamnya. "Demokrasi inklusif yang melibatkan semua, yang menganggap semua orang setara, yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap insan manusia, termasuk perempuan," ujar Meutya.

Srikandi Inspiratif

Meutya Hafid memang telah dikenal sebagai salah satu sosok perempuan yang memberi inspirasi. Sebelum menerima penghargaan ini, Meutya juga sempat dinobatkan sebagai salah satu dari 5 Tokoh Pers Inspiratif Indonesia versi Mizan pada tahun 2012. Sebelum terjun di dunia politik, srikandi Partai Golkar ini telah dikenal di masyarakat sebagai seorang jurnalis. Setelah berkecimpung sebagai politisi, keandalannya pun mendapatkan pengakuan. Terbukti, dirinya dipercaya menahkodai Komisi I DPR RI. Padahal, komisi ini kerap diidentikkan dengan dunia lelaki, karena membidangi masalah pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, serta intelijen. Ajang MoeslimChoice Award Tahun 2019 ini merupakan jilid kedua setelah pelaksanaan pertamanya tahun 2018 lalu. Pada jilid pertamanya, tahun 2018, MoeslimChoice menganugerahkan penghargaan kepada sejumlah tokoh nasional, antara lain KH Ma’ruf Amien, Sandiaga Salahuddin Uno, Anies Baswedan, Yusril Ihza Mahendra, Rizal Ramli, Habib Rizieq Shihab, dan sebagainya. Di sela-sela penganugerahan penghargaan, ajang MoeslimChoice Award kali ini dimeriahkan pula dengan pementasan drama tiga babak, mengusung tema “Ekonomi Syariah”, “Siapa yang Memecah Belah Umat”, dan “Umat Bersatu”