Kabargolkar.com - Wakil Ketua Umum DPP Golkar Firman Soebagyo, menyoroti persoalan banjir yang melanda Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), akibat hutan gundul.
Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar itu mengatakan, gundulnya hutan-hutan di Pati menjadi salah satu faktor utama yang menyebab banjir di wilayah tersebut.
"Wilayah hutan sudah gundul tidak mampu menyerap air secara maksimal," kata Firman dalam keterangan persnya, Jumat (25/11/2022).
Sebelumnya, DPR RI bersama BPDAS Pemali Jratun dan Dinas Kehutanan Jawa Tengah, telah menggelar Sosialisasi dan Bintek Pelaksanaan RHL, membahas persoalan banjir di Pati, pada Kamis (24/11/2022) kemarin.
Untuk mengatasi persoalan itu, Waketum Partai Golkar ini menegaskan, pemerintah pusat, daerah dan masyarakat harus bergandeng tangan memperbaiki lingkungan kawasan hutan.
"Salah satu caranya yaitu sengan menanam pohon. Ini untuk mengembalikan fungsi hutan dalam konservasi menjaga ekosistem," pinta Firman.
“Lebih baik menanam satu pohon dari pada kita hanya mengomentari,” tutup Firman.
Sebelumnya, anggota DPRD Pati, Endang Sri Wahyuningati menyebut kegiatan ini perlu dilakukan.
Karena saat ini, menurutnya bencana banjir yang dulunya tidak ada tetapi sekarang justru terjadi. Padahal lazimnya hanya di kawasan sungai.
“Ini suatu pertanda alam harus disikapi pola konservasi di antaranya menanam pohon yang fungsinya sebagai penahan air,” jelasnya.
Dirinya berharap, ini tidak hanya program sesaat. Melainkan program jangka panjang yang nantinya bisa menanggulangi banjir sedikit demi sedikit dengan melakukan lokalisir sebagai tindakan pencegahan.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, dalam waktu dekat ini rehabilitasi kawasan hutan yang akan direhabilitasi itu di daerah Pegunungan Pati Ayam. Kegiatan ini penting untuk dikawal dari mulai perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan.
“Karena sudah ditanam tidak dirawat tidak tumbuh kemudian diobservasi bagaimana keterserapan penanganan air. Pastinya partisipasi masyarakat dalam kegiatan ini juga dibutuhkan,” ungkapnya.
“Rencananya tanaman pohon sengon dan alpukat. Karena tidak butuh waktu panjang masa tumbuhnya. Secara teknisnya ada hitung-hitungan seberapa membantu untuk proses penanggulangan alam menampung curah hujan,” tutupnya.