Kabar NasionalKabar DaerahKabar ParlemenKabar Karya KekaryaanKabar Sayap GolkarKagol TVKabar PilkadaOpiniKabar KaderKabar KabarKabar KabinetKabar UKMKabar DPPPojok Kagol Kabar Photo
KABAR KADER
Share :
Tak Gercep Tangani Kasus Gizi Buruk, Kukuh Rahardjo Sebut Kurangnya Koordinasi
  NINDY   12 Juni 2023
Credit Photo/ jatimpos.com

Kabargolkar.com - Gizi buruk adalah kondisi ketika berat badan anak terlalu rendah bila dibandingkan dengan tinggi badannya. Anak akan mengalami gizi buruk sehingga memiliki daya tahan tubuh yang sangat lemah sehingga mudah terkena penyakit, bahkan meninggal. 

Menaggapi hal tersebut, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bondowoso, Kukuh Rahardjo, menilai stakeholder terkait, lambat dalam menangani kasus remaja berusia 15 tahun yang menderita gizi buruk bernama Prastiyo.

Penanganan tersebut dilakukan oleh OPD terkait usai viral dalam pemberitaan pada Kamis (8/6/2023) malam dan langsung mendapatkan rujukan ke RSUD setempat pada Jumat pagi.

Diketahui, Prastiyo sendiri merupakan warga RT 21 RW 8 Dusun Pasenan Barat, Desa Pancoran, Kecamatan/Kabupaten Bondowoso belakangan ini menjadi sorotan publik.

Menurutnya, penanganan yang dilaksanakan oleh stakeholder terkait pada Prastiyo usai viral, seolah gerakan insidental dan individual.

"Dalam fenomena adik Prastiyo ini, saya kira beberapa stakeholder bergerak parsial (sendiri tidak menyeluruh) dan masih mengedepankan ego sektoral," kata Kukuh Rahardjo, Minggu (11/6/2023).

Ia mencontohkan dengan tidak efektifnya bantuan alat berupa kursi roda dari Dinsos P3AKB Bondowoso untuk Prastiyo. Bantuan berupa kursi roda itu tidak lagi dipakai, karena Prastiyo selalu merosot jika ditempatkan di kursi roda tersebut.

"Ketika Dinsos, Dinkes, Pemdes dan masyarakat saling bekerjasama, maka tidak akan ada namanya bantuan yang tidak bisa digunakan seperti itu," ungkapnya.

Upaya Dinkes yang baru merujuk Prastiyo ke RSUD ketika usianya 15 tahun, dianggapnya kebijakan lamban akibat minimnya informasi dan koordinasi di lapangan.

"Seluruh elemen di tingkat bawah seharusnya saling berkoordinasi dengan baik sejak awal, mulai dari perangkat desa, kader posyandu maupun tenaga sosial," ujar Kukuh yang juga Sekretaris DPD Golkar Bondowoso.

Dirinya menambahkan bahwa Desa Pancoran jaraknya sangat dekat dengan pusat kota, sekira 6,2 kilometer dari alun-alun RBA Ki Ronggo.

"Jika koordinasi lintas sektoral buruk seperti ini, maka persoalan serupa bisa saja terjadi di pusat kota sekalipun," tuturnya.

Ia menyesalkan kurang gigihnya Pemdes Pancoran dan OPD terkait mengedukasi dan meningkatkan literasi kesehatan masyarakat. Kesannya, penanganan pada  Prastiyo terlambat, sebab masih harus menunggu beritanya viral lebih dulu baru ada gerakan kongkret.

"Kita ke depan akan memanggil stakeholder terkait untuk berkoordinasi dalam RDP (rapat dengar pendapat) di DPRD," pungkasnya. 

Kabar Golkar adalah media resmi Internal Partai Golkar. kami memberikan layanan media online, media monitoring dan kampanye digital politik untuk Partai Golkar dan seluruh kadernya.
About Us - Advertise - Policy - Pedoman Media Cyber - Contact Us - Kabar dari Kader
©2023 Kabar Golkar. All Rights Reserved.