kabargolkar.com, TABANAN - DPD II Golkar Tabanan akhirnya membuka pendaftaran penjaringan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan untuk Pilkada Serentak 2020, mulai Kamis (16/1). Pendaftaran masih akan dibuka hingga 31 Januari 2020, dan pengembalian formulir pendaftaran akan dilakukan secara bersamaan pada Sabtu, 1 Februari 2020.

Ketua Penjaringan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati DPD II Golkar Tabanan I Made Asta Dharma mengatakan, pendaftaran memang baru dibuka kemarin, setelah panitia penjaringan melakukan rapat untuk menyusun jadwal penjaringan. Sehingga menurutnya, wajar pada hari pertama pendaftaran dibuka belum ada yang mengambil formulir. “Karena kami sudah terima SK panitia penjaringan, maka kami susun jadwal, dimana pengambilan formulir mulai dibuka hari ini (Kamis, red) sampai 31 Januari 2020,” ucapnya.

Ditambahkannya, pengembalian formulir diformat secara bersama-sama pada 1 Februari 2020 mulai pukul 08.00-16.00, karena dinilai merupakan hari baik. Jadi kader atau non kader yang mengembalikan formulir juga bisa mengerahkan massanya.

Anggota Fraksi Golkar DPRD Tabanan itu juga menegaskan, Partai Golkar membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapapun yang ingin mengikuti penjaringan atau yang tertarik menggunakan kendaraan Golkar. “Golkar itu partai terbuka, jadi yang berminat silahkan. Tokoh masyarakat, kader ataupun non kader kami siap menerima,” tegasnya.

Nantinya setelah pendaftaran berakhir, pihaknya akan menunggu instruksi DPD I Golkar Bali, untuk selanjutnya dilakukan survey terhadap kandidat yang sudah mengembalikan formulir. Setelah itu, baru kemudian Golkar Tabanan akan menjajaki koalisi, karena Golkar Tabanan sendiri hanya memiliki suara 12,5 persen di DPRD Tabanan.

Oleh sebab itu, seperti kata Asta Dharma, Golkar Tabanan belum memastikan koalisi dengan partai manapun. “Itu kan baru wacana-wacana saja, belum ada hitam diatas putih. Koalisi masih akan kami jajaki, walaupun peluangnya memang Golkar dengan Nasdem,” lanjutnya.

Dia pun menambahkan, semuanya masih cair, sehingga kemungkinan koalisi bisa terjadi dengan partai mana saja, termasuk Gerindra dan Demokrat. (baliexpress)