kabargolkar.com - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, langkah pemerintah untuk mewujudkan komitmen global net zero emisi dengan dua strategi, yaitu menghijaukan industri yang sudah ada dan penciptaan industri baru sesuai prinsip industri hijau.
“Kemenperin terus berupaya agar industri nasional bertransformasi menuju industri hijau. Upaya ini dijalankan melalui dua strategi, yaitu menghijaukan industri yang sudah ada (greening the brown industry) dan penciptaan industri baru sesuai prinsip industri hijau (developing the new green industry),” ucap Agus Gumiwang dalam siaran pers Kemenperin.
Menurut Memperin, hal itu terkait krisis iklim dan energi, yang menurut G20 memandang pentingnya transformasi yang cepat dan diversifikasi sistem energi, juga peningkatan keamanan energi serta ketahanan dan stabilitas pasar.
“Dengan mengakselerasi dan memastikan transisi energi yang bersih, berkelanjutan, adil, terjangkau dan inklusif, serta aluran investasi yang berkelanjutan,” ujarnya.
Selain itu, dia mengatakan, G20 menekankan komitmen untuk mencapai global net zero emisi gas rumah kaca pada sekitar pertengahan abad ini. “Dengan mempertimbangkan perkembangan ilmiah terbaru dan keadaan nasional yang berbeda,” jelasnya.
Menperin menjelaskan, untuk mempercepat implementasi industri hijau yang berdaya saing, Kemenperin menjalankan program prioritas, meliputi peningkatan efisiensi produksi dan sumber daya, yaitu pengembangan bahan baku ramah lingkungan (material hijau), dan produk hijau.
Ia menuturkan, percepatan implementasi juga didukung melalui efisiensi energi dan pemanfaatan energi bersih, serta energi baru dan terbarukan (EBT), penurunan emisi gas rumah kaca, polusi dan limbah, efisiensi dan ketahanan air sektor industri, penerapan ekonomi sirkular dan 4R (reduce, reuse, recycle, dan recovery), serta peningkatan dan perluasan pekerjaan hijau (Green Jobs).
“Diharapkan melalui program-program tersebut, daya saing sektor industri terus meningkat tanpa mengorbankan fungsi lingkungan hidup dan terjaminnya kesehatan masyarakat,” imbuhnya.
Menperin menegaskan, dunia internasional akan bersama-sama mendukung terwujudnya komitmen global net zero. Hal ini memberi peluang sektor manufaktur Indonesia untuk mengembangkan industri hijau yang berkelanjutan.
“Tidak hanya melalui industri otomotif dengan menghasilkan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), namun juga industri lainnya yang menjalankan aktivitas ramah lingkungan,” tukasnya.