kabargolkar.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, misi utama pemerintah dalam membangun ekosistem electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik adalah untuk menarik investasi dan lapangan kerja di Indonesia.
Menurut Agus, terbentuknya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dapat menarik minat dan kenyamanan para calon investor untuk berinvestasi.
"Kita mendorong ekosistem kendaraan listrik jadi itu ultimate goal-nya, karena kita percaya dengan membangun ekosistem kendaraan listrik itu kita akan menarik investasi ya. Investasi akan lebih baik kemudian juga pada gilirannya akan menciptakan lapangan kerja di Indonesia," jelas Agus usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (7/3/2023).
Agus menjelaskan, kehadiran ekosistem kendaraan listrik membuat investasi akan lebih baik, sehingga pada gilirannya akan menciptakan lapangan kerja di Indonesia.
"Saya yakin kalau ada bantuan Pemerintah untuk pembelian kendaraan listrik itu para calon-calon investor itu akan nelihat dan kemudian dia mereka akan lebih nyaman, lebih tertarik untuk menanamkan investasinya di Indonesia, investasi kendaraan-kendaraan listrik," tegasnya.
Agus mengungkapkan, pemerintah telah memutuskan untuk memberikan insentif kendaraan listrik, baik untuk konsumen maupun produsen demi membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
"Sebetulnya insentif sudah banyak sekali, sekarang kita tambahin insentif untuk pembeli, untuk market, untuk yang beli, sebelumnya kan sudah sebenernya sudah sangat kompetitif ya untuk produsen, sekarang kita tambahi lagi untuk supaya ekosistemnya lebih cepat jadi ini adalah percepatan saya ralat ya, pecepatan pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia," tambah Agus.
Diketahui, Pemerintah telah resmi mengumumkan program bantuan pembelian electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik yang akan diberlakukan mulai 20 Maret 2023 mendatang.
Pemerintah akan memberikan bantuan pembelian KBLBB sebesar Rp 7 juta per unit untuk pembelian 200.000 unit sepeda motor listrik baru, dan Rp 7 juta per unit untuk konversi 50.000 unit sepeda motor konvensional berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik.