Kabargolkar.com - Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Ukraina, Georgia & Armenia, yang juga Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Yuddy Chrisnandi melaunching buku tentang kisahnya selama bertugas di Ukraina dengan judul “Cinta Keduaku Berlabuh di Ukraina”.
Menurut Yuddy, buku tersebut mengungkap kisahnya sejak pertama mendarat di Ukraina pada 2017 saat dirinya mengemban tugas sebagai duta besar, hingga menceritakan detik-detik Ukraina mendapat agresi dari Rusia.
“Saya diberi kesempatan oleh negara saya, saya pahami Ukraina, dan saya sampaikan lewat buku saya untuk warga Indonesia,” kata Yuddy di Bandung, Selasa (21/6/2022).
Di buku tersebut, mantan MenPAN-RB RI 2014-2016 ini menulis mengenai sifat kemanusiaan dimiliki warga Ukraina.
Bahkan, kata dia, rekan-rekannya dari Indonesia yang berkunjung ke Ukraina tak ingin lekas pulang karena keramahan warga negara di Eropa Timur tersebut.
“Saya menulis buku ini bukan sehari, jadi ketika orang tidur, saya punya kesempatan menulis, saya punya kecepatan menulis, ketika mood saya datang, saya menulis,” ujarnya.
Adapun penulisan pada buku tersebut menurutnya dihadirkan dengan gaya novel. Dalam setiap narasi, ia menghadirkan momen-momen situasi sosial dan politik yang dirasakan selama di Ukraina.
“Sehingga orang yang membaca saya harap bisa merasakan perasaan saya ketika saya bertugas di Ukraina,” kata Yuddy.
Berbekal pengalamannya selama empat tahun lebih bertugas di Ukraina, dia menilai perang yang terjadi saat ini memerlukan perhatian seluruh pihak termasuk Indonesia.
Lewat buku ini, Yuddy menjelaskan pemahamannya terkait alasan Ukraina yang tetap melawan dan tidak tunduk oleh Rusia.
“Buku ini mudah-mudahan bermanfaat untuk bidang studi hubungan internasional, untuk para calon diplomat, dan diharapkan menjadi perangkat budaya persahabatan bangsa kita dengan bangsa Ukraina,” katanya.
Sementara, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin berharap karya dan kinerja Yuddy itu bisa menjadi jembatan bagi persahabatan antara Ukraina dan Indonesia.
Menurutnya kemanusiaan dan perdamaian adalah harta paling berharga dimiliki sebuah negara.
Dia pun berharap apa yang terjadi di Ukraina menjadi serangan terakhir bagi demokrasi dan perdamaian di dunia.
“Saya akan belajar bahasa Indonesia lebih lancar lagi untuk bisa membaca buku ini. Saya berharap Pak Yuddy bisa membuat lebih banyak buku lagi,” kata Vasyl.