Jakarta - Rohalim Boy Sangadji yang akrab disapa Bung Boy merupakan
salah satu tokoh unik namun penuh Kharismatik yang saat ini menjadi pimpinan organisasi SOKSI (Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) di Maluku.

 

Ditengah persoalan dualisme ditingkat pusat, Bung Boy justru dipercaya masing-masing kubu untuk menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) SOKSI Maluku.

 

Diketahui bahwa sbelumnya, Boy Sangadji dilantik sebagai Ketua Depidar SOKSI versi Ali Wongso. Pelantikan dilakukan Senin (24/2/25). Ali Wongso Sinaga yang langsung melantik Boy.

 

Sebulan lebih berjalan, Boy kembali terpilih menjadi Ketua Depidar SOKSI Maluku versi Ahmad Noor Supit dalam pelaksanaan Musda VI Depidar SOKSI Maluku Jumat (11/4/25) yang di gelar di Swiss-Belhotel Ambon.

 

Di arena Musda SOKSI Maluku yang dipimpin Derek Loupatty dari unsur Depinas, seluruh delegasi peserta Musda dari cabang Kabupaten/Kota se-Maluku secara aklamasi memilih Boy sebagai Ketua Depidar SOKSI Maluku untuk periode 2025-2030.

 

Peristiwa unik ini nampaknya baru pertama terjadi dimana ada satu orang terpilih menjadi ketua organisasi yang sedang terjadi dualisme kepemimpinan di tingkat nasional.

 

Terpilihnya Boy sebagai Ketua Depidar di arena Musda SOKSI versi Ahmad Noor Supit ini menandakan Boy memiliki kemampuan yang mumpuni serta daya jual tinggi sehingga dua Depinas SOKSI menilai hanya sosok Boy Sangadji yang layak dan bisa menjadi pemersatu SOKSI di Maluku.

 

Setelah terpilih menjadi Ketua Depidar SOKSI, Boy menyatakan kesiapannya menyatukan dualisme SOKSI di Maluku serta mengibarkan panji panji kebesaran SOKSI di bumi Raja-Raja.

 

Dalam memimpin SOKSI nanti, Boy katakan tetap berjalan sambil menunggu perintah lanjutan dari Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia.

 

“Saya siap menjalankan apa yang diperintahkan pimpinan sidang,” kata Ketua Depidar SOKSI Maluku terpilih Boy Sangaji.

 

Ia juga menegaskan bahwa dengan momen ini maka SOKSI Maluku memberikan pesan kepada kader SOKSI se-Nusantara bahwa hari ini membuktikan bahwa di Maluku bisa bersatu. Karena salah satu tujuan utama SOKSI yaitu ikut membantu membesarkan partai Golkar. Pasalnya partai berlambang pohon beringin lahir dari rahim SOKSI.

 

“Karena itu kehadiran teman-teman semua di sini adalah untuk melakukan agenda organisasi dan pada prinsipnya kita satu warna dan kita semua warna merah (SOKSI) dan tugas kita adalah menjalankan tugas-tugas untuk membesarkan Partai Golkar,” tegasnya

 

Boy yakin dan percaya bahwa semua kader SOKSI di Maluku akan bersinergi dalam membangun kolaborasi sehingga tidak perlu lagi yang dikhawatirkan.

 

“Saya berharap dengan beberapa format selain di Partai Golkar kita harus memperbanyak program kebersamaan, kita harus membangun solidaritas, kita harus membangun komunikasi. Saya yakin dan percaya teman-teman juga bisa bersinergi membangun kolaborasi sehingga tidak perlu ada kekhawatiran,” ungkapnya.

 

Boy juga menegaskan bahwa kehadiran dirinya di SOKSI akan menjadi bagian integral bersama seluruh kader tanpa melihat perbedaan latar belakang.

 

“Saya tidak melihat seseorang dari mana, suku atau agama tetapi saya berharap bahwa ketika sudah bergabung kita bagian dari keluarga SOKSI dengan tujuan yang sama yaitu membesarkan partai Golkar,” lanjutnya.