Kabargolkar.com - Pemerintah yakin, surplus neraca perdagangan barang di sepanjang tahun 2022 akan lebih tinggi dari capaian surplus neraca perdagangan di sepanjang tahun 2021.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan, surplus neraca perdagangan Indonesia pada tahun ini akan mencapai US$ 60 miliar, atau naik 69,78% secara tahunan dari capaian surplus pada tahun 2021 yang sebesar US$ 35,34 miliar.
“Surplus neraca perdagangan pada tahun ini diperkirakan mencapai US$ 60 miliar. Meningkat signifikan, karena didorong oleh kenaikan harga komoditas (commodity boom),” terang Airlangga dalam obrolan bersama Center for Strategic and International Studies (CSIS), Selasa (25/10).
Airlangga juga mengatakan, commodity boom yang terjadi pada tahun ini lebih membawa untung kepada Indonesia, bila dibandingkan dengan era tahun 2011. Ini tentu merupakan kabar baik, karena surplus neraca perdagangan mampu turut menjaga ketahanan eksternal.
Bila menilik data dari Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan dari Januari 2022 hingga September 2022 sudah mencapai US$ 39,87 miliar. Dengan demikian, ia optimistis terdapat surplus neraca perdagangan total US$ 20,63 miliar di tiga bulan terakhir tahun ini.
Lebih lanjut, dengan ketahanan eksternal yang terjaga, Airlangga melihat konsumsi rumah tangga juga masih akan menguat. Ini ditandai oleh naiknya permintaan domestik. Kinerja investasi pun moncer.
Dengan kondisi ini, Airlangga masih optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 akan berada di kisaran 5,2%. (kontan.co.id)