Kabargolkar.com - Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Nusron Wahid naik darah dan kecewa berat, terkait analogi Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas antara Toa Masjid dengan gonggongan anjing.
Ketua DPP Partai Golkar itu menyebut Menag Yaqut, seperti seorang menteri di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kurang kerjaaan.
“Ini bukan masalah demokrasi dan gak masalah demokrasi ini, ini orang kekurangan pekerjaan ini,” ujar Nusron dalam keterangannya dikutip dari kanal youtube Total Politik, Jumat (25/2/2022).
“Kaya gak ada kerjaan lain ngurusin beginian ini,” sambungnya.
Anggota Komisi VI DPR ini mengungkapkan, jika urusan di Kementerian Agama (Kemenag) ada yang lebih penting dibanding mengurusi Toa masjid.
Menurut pengurus pusat PBNU ini, seharusnya untuk urusan Toa masjid biarlah menjadi ranah masyakat sekitar atau civil society.
“Soal toa itu biarlah ini urusan civil society, dimesjid dan lingkungannya sekitar masyarakat,” ucapnya.
Tak sampai disitu, Nusron menegaskan, terdapat banyak masyarakat yang merasa seneng jika suara Toa masjid itu kenceng.
“Karena kalau toanya itu kenceng dia bisa cepet-cepet ke Masjid,” ungkapnya.
Untuk itu, Nusron menekankan kembali, bahwa negara tidak boleh mengatur hal-hal yang seperti ini. Sebab, itu urusan civil society.
“Negara gak perlu mengatur, biarkan masyakrat yang mengatur tujuannya sendiri kesepakatan pengurus Masjid dengan warganya,” tegas Nusron.
“Udah biarin ini urusan masyakrat klo seperti ini, negara gak usah mengatur beginian,” tutup Nusron.