Kabar NasionalKabar DaerahKabar ParlemenKabar Karya KekaryaanKabar Sayap GolkarKagol TVKabar PilkadaOpiniKabar KaderKabar KabarKabar KabinetKabar UKMKabar DPPPojok Kagol Kabar Photo
KABAR KADER
Share :
Terkait Riset Ganja untuk Medis, Golkar Minta Minta Peran BRIN Lebih Ditingkatkan
  Nyoman Suardhika   20 Juli 2022
Credit Photo / Jawa Pos

Kabargolkar.com - Anggota DPR RI asal Fraksi Partai Golkar, Darul Siska mendukung upaya penelitian ganja untuk keperluan medis.

Legislator Sumatera Barat ini menyarakan, dalam penelitian tersebut, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) perlu mendapat peran lebih dalam konteks riset terkait ganja medis.

"Saya harap ganja bisa diteliti dengan baik apalagi kita punya BRIN lembaga yang diharapkan meningkatkan penelitian dan memberikan manfaat bagi semua," ujar Darul dalam keterangan persnya, Selasa (19/7/2022).

Menurut anggota Komisi IX DPR ini, pelibatan BRIN perlu dimaksimalkan, lantaran lembaga tersebut memiliki banyak periset andal.

Setelah itu, kata Darul Siska, baru dilanjutkan uji klinis medis dengan melewati beberapa tahapan sebelum diputuskan kadar atau volume kandungan manfaat dari ganja.

"Setiap peneltian kesehatan akan ada uji klinis beberapa tahap seperti vaksin. Lalu ditentukan kadarnya untuk kesehatan berapa, yang lebih penting adalah penelitian dilaksanakan dengan pengawasan ketat," tegasnya.

Darus Siska mengungkapkan, pemerintah Indonesia harus bisa mencontoh pemerintah Korea Selatan (Korsel).

Sepengetahuannya, Negeri Ginseng itu sempat meneliti daun cemara untuk kebutuhan medis dan kesehatan.

Hasilnya, Korsel  mampu menemukan obat untuk menghilangkan flek di saluran darah yang berasal dari daun cemara. 

"Sesuai yang ada di Alquran, apa yang diciptakan oleh Allah tidak mungkin tidak ada manfaatnya. Sumber kekayaan flora kita besar sekali, maka saya secara pribadi mendukung ganja diteliti manfaatnya untuk medis dan kesehatan," ungkapnya.

Di sisi lain, ia mengingatkan pentingnya sosialisasi dan pengawasan ketat pada saat penelitian. Jangan sampai publik salah paham dengan label legalisasi ganja secara umum, padahal yang akan dilakukan hanya sebatas penelitian kajian untuk medis.

"Jangan dilihat dari legalitas secara bebas dan disalahgunakan. Tapi ganja ini legal hanya untuk diteliti bagi keperluan medis, sebatas itu saja," tutupnya.

Sebelumnya, DPR RI membuka ruang diskusi untuk penelitian ganja bagi keperluan medis. DPR telah mengundang Yayasan Sativa dan pemohon legalisasi ganja beserta kuasa hukumnya. Ke depan DPR juga akan mengundang BNN dan Kemenkes.

Usulan legalisasi ganja untuk medis ini kembali mencuat setelah aksi, Santi Warastuti yang merupakan ibu dari anak berkebutuhan khusus membawa papan bertuliskan 'Tolong Anakku Butuh Ganja Medis' pada Car Free Day (CFD) di Jakarta, Minggu (26/6). 

Santi kemudian menyurati Mahkamah Konstitusi (MK) untuk meminta kepastian status ganja medis demi mengobati anaknya yang menderita cerebral palsy. Dia menggugat UU Narkotika ke MK agar UU yang mengkategorikan ganja sebagai narkotika golongan satu itu diuji kembali.

Kabar Golkar adalah media resmi Internal Partai Golkar. kami memberikan layanan media online, media monitoring dan kampanye digital politik untuk Partai Golkar dan seluruh kadernya.
About Us - Advertise - Policy - Pedoman Media Cyber - Contact Us - Kabar dari Kader
©2023 Kabar Golkar. All Rights Reserved.