Kabargolkar.com - Gandeng BKKBN (Badan Kependudukan dan keluarga Berencana), anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Dewi Asmara terus mensosialisasikan, akan bahayanya stunting pada anak.

Melansir laman sukabumiupdate Sabtu (23/7/2022) kemarin, Legislator asal Sukabumi ini menyerap aspirasi masyarakat kampung perumahan Cicatih, Desa Bangbayang, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Kita ingin mengajak masarakat peduli pencegahan stunting. Para generasi muda khususnya, harus mempersiapkan diri terutama kesehatan fisik, sebelum menikah," kata Dewi

Anggota Komisi IX DPR ini mengungkapkan, jika fisik dan mental kedua pasangan sehat, maka anak akan terjauh dari stunting.

"Menikah dengan memperhatikan kondisi kesehatan fisik, akan membuat janin aman dan lahir bebas dari resiko stunting," tegas Dewi.

Lebih lanjut, Dewi berharap, masyarakat di seluruh Indonesia memahami betul akan pencegahan stunting pada anak.

"Masyarakat harus mampu menjaga  tubuh agar terus sehat, guna terdapat jiwa yang kuat. Para orangtua juga harus mampu mengingatkan anak-anaknya jangan sampai sang anak menikah di usia dini," tutupnya.

Sebelumnya, Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB BKKBN Provinsi Jawa Barat Herman Melani, Menjelaskan Stunting adalah kondisi Fisik yang pendek disertakan penurunan kondisi kemampuan berpikir.

"Agar kesehatan umum nya bayi yang di lahirkan dalam kondisi ini tumbuh menjadi anak beranjak dewasa akan mengalami kondisi kesehatan yang buruk, inteligasi produktivitas rendah dalam menjelang masa tua akan rawan menderita penyakit diare," kata Herman.

Oleh sebab itu, pihaknya telah menyiapkan program Elsimil, yang merupakan Aplikasi 'Siap Menikah Siap Hamil'

"Nantinya empat bulan sebelum menikah calaon pengantin harus mengunduh aplikasi, lalu mengisi data kesehatan seperti tinggi dan berat badan lingkar lengan," beber Herman.

"Serta data kesehatan lainnya termasuk madakan kebiasaan merokok berdasarkan data yang diinput aplikasi. Hasilnya, dalam aplikasi itu akan menampilkan kondisi kesehatan calon pengantin apakah sudah ideal tercapai atau belum," tutup herman.