Kabargolkar.com - Anggota DPR RI Nusron Wahid mendesak, PT Pertamina (Persero) untuk segera memindahkan seluruh depo BBM (bahan bakar minyak) miliknya yang dekat dengan pemukiman padat penduduk.
Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar itu mengatakan, hal tersebut perlu segera dilakukan agar kejadian kebakaran Depo Pertamina Plumpang tak terjadi lagi di wilayah lainnya.
"Jangan sampai menunggu korban dulu baru Pertamina minta maaf dan menyesal. Lebih baik bertindak dari sekarang. Segera pindahkan depo (Pertamina) yang ada di area padat penduduk," kata Nusron dalam keterangan persnya, Selasa (6/3/2023).
Anggota Komisi VI DPR ini mengungkapkan, selain di Plumpang, Depo BBM milik Pertamina di Samarinda, Kalimantan Timur juga sangat berdekatan dengan pemukiman warga.
"Terminal BBM di Samarinda juga ada di kawasan penduduk dan rentan terjadinya kebakaran," ungkap Nusron.
Menurut Nusron, Depo BBM Pertamina di Samarinda itu terletak di Jalan Slamet Riyadi, Karang Asam Ulu, Kec. Sungai Kunjang, Kota Samarinda.
Depo itu berukuran cukup besar dan dapat menampung 10.000 kiloliter Solar, 7.000 kiloliter Premium, dan 2.000 kiloliter Pertamax.
Area kanan dan kiri depo itu berbatasan langsung dengan rumah warga di pemukiman yang cukup padat.
Nusron menyebut, pemerintah dan warga setempat sebenarnya sudah sadar bahwa keberadaan depo di tengah pemukiman itu sangat membahayakan.
"Bahkan Gubernur Kaltim pada tahun 2010 dan 2011 sudah pernah kirim surat ke Dirut Pertamina agar direlokasi," tegas Nusron.
Lebih lanjut, Nusron menuturkan, Gubernur Kalimantan Timur saat itu, Awang Faroek Ishak, meminta agar Pertamina merelokasi tempat penampungan BBM itu ke kecamatan Palaran.
Bahkan, Gubernur dalam surat itu juga menyatakan, pemprov siap untuk membantu memfasilitasi lahan yang diperlukan untuk pembangunan depo baru.
Namun, sayangnya tak pernah ada tindak lanjut dari Pertamina terkait hal itu.
"PT Pertamina seolah abai dan enggan memikirkan keselamatan warga di sekitar depo," tutup Nusron.