Kabargolkar.com - Berbagai taktik dan trik khusus di agendakan untuk menarik perhatian pemilih untuk mencoblos calon legislatif di bilik suara. Maka, Caleg di semua tingkatan saat ini berlomba-lomba menyaring suara sebanyak-banyaknya untuk pemilu 2024 nanti.
Namun berbeda dengan Dyah Roro Esti. Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar yang kembali nyaleg di partai yang sama. Wanita muda ini mengaku tidak memiliki trik khusus untuk menarik suara, khususnya di kalangan milenial.
"Kalau saya sih tidak mempunyai strategi khusus ya," kata Roro, Senin 10 Juli 2023. Dalam pencalonan yang kedua di daerah pilihan (Dapil) Gresik-Lamongan, Roro lebih memilih menonjolkan kinerja sebagai anggota DPR RI.
Menurutnya bukti serta kinerja kongkrit sebagai wakil rakyat adalah jalan ideal yang dapat menarik masyarakat untuk mempercayakan suaranya ke dia dan kembali lagi menjadi anggota dewan.
"Saya merasa bahwa ya intinya saya harus melakukan pendekatan dengan cara saya, melalui hal-hal yang selama ini saya perjuangkan dari pusat, dan bukti konkret yang program-program yang selama ini juga udah turun untuk masyarakat," kata wanita kelahiran 25 Mei 1993 ini.
Namun demikian, sosialisasi atas kerjanya itulah yang ia masifkan. Menggunakan platfom media sosial serta media pemberitaan, ia update semua aktifitas kesehariannya menjadi wakil rakyat. Mulai dari pelatihan UMKM, pemberdayaan perempuan hingga penyaluran anggaran ia abadikan di laman instagram pribadinya.
Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap konstituen yang mengantarkannya merebut kursi DPR RI.
“Kita harus menunjukkan capaian yang berbasis kinerja untuk menjaga kepercayaan masyarakat kepada anggota DPR RI,” tambahnya
Yang terbaru, dan menjadi fokus untuk konsituennya yakni mendorong perusahaan agar penyerapan tenaga kerja di kabupaten Gresik dan Lamongan bisa berjalan optimal. Sehingga, angka pengangguran dan kemiskinan di wilayah itu bisa berkurang.
“Kami juga fokus itu supaya nanti masyarakat setempat bisa bekerja di perusahaan-perusahaan yang ada di Gresik dan Lamongan. Kita juga memfasilitasi adanya program pelatihan seperti bahasa asing, agar ketika ada lowongan yang membutuhkan skill tersebut, masyarakat bisa diakomodir,” jelasnya. (jatim.vivi.co.id)