kabargolkar.com, JAYAPURA - Gubernur Papua Lukas Enembe perlu mempertimbangkan kader potensial internal
Partai Golkar untuk menggantikan kursi Wakil Gubernur yang lowong setelah Wakil Gubernur Klemen Tinal meninggal dunia.
Pertimbangan Gubernur selaku Ketua Tim Koalisi Papua Bangkit Jilid II pengusung Lukas Enembe-Klemen Tinal pada Pemilihan Gubernur 2018 diperlukan mengingat Partai Demokrat dan Golkar merupakan partai pengusung bersama koalisi partai yang memenangkan pilgub Papua.
“Saat ini banyak nama kader potensial internal Golkar selaku partai pengusung perlu dipertimbangkan sebagai wagub Papua mendampingi beliau di sisa masa pengabdian periode kedua. Kita memiliki nama kader internal, seperti Fernando Yansen Tinal, Jhon Tabo, Kenius Kogoya, Ones Pahabol, dan Paskalis Kossay. Ada juga nama Paulus Waterpauw,” ujar Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Jayawijaya, Papua, Naligi Kurisi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (27/7/2021).
Menurut Naligi Kurisi, yang juga Kepala Suku Jayawijaya, pihaknya mengingatkan Gubernur Enembe agar mempertimbangkan serius sejumlah nama kader potensial internal yang dimiliki Golkar. Para kader ini memiliki kemampuan dan pengalaman kepemimpinan mumpuni untuk membantu Gubernur Enembe melanjutkan berbagai agenda pembangunan yang sudah diletakkan selama dua periode ini.
“Pada Rabu (21/7/2021) lalu, DPD Partai Golkar Papua sudah menyodorkan nama-nama kader potensial internal Golkar untuk dipertimbangkan Pak Gubernur. Pihak DPP Golkar juga sudah memberikan sinyal nama sejumlah kader untuk dipertimbangkan menggantikan almahrum Klemen Tinal. Sebagai partai pengusung, tentu kerja memajukan masyarakat dan daerah dilanjutkan sisa periode kedua ini. Kami mempunyai banyak kader potensial,” kata Naligi Kurisi.
Menurut Naligi, pihaknya mengapresiasi sinyal DPP Partai Golkar yang pernah menyodorkan dua nama kader internal Paskalis Kossay dan Trifena M Tinal. Paskalis merupakan kader senior yang pernah menjadi anggota DPR Papua dan DPR. Sementara, Trifena M Tinal, adik kandung almahrum Klemen Tinal, saat ini tercatat sebagai anggota DPR.
“Melihat kapasitas personal dan aspek kemampuan manajerial, Paskalis Kossay mumpuni menggantikan almahrum Klemen Tinal. Beliau para kader senior. Punya kemampuan personal dan berpengalaman mengurus Golkar. Kami juga memiliki nama Ibu Trifena Tinal, tokoh perempuan yang juga tak kalah hebat. Selain tentu banyak kader Golkar di daerah yang punya pengalaman memimpin daerah. Kami berharap Pak Gubernur memilih satu dari antara kader internal melanjutkan agenda pembangunan yang diletakkan sejak periode pertama,” kata Naligi.
Menurutnya, Gubernur Lukas Enembe tentu memiliki pertimbangan rasional dalam menentukan kader internal Golkar mendampinginya menutaskan berbagai program pembangunan yang diletakkan sejak periode pertama. Kerja sama yang baik antara Partai Demokrat dan Golkar selaku partai pengusung bersama partai-partai pendukung pada Pilgub 2018 tentu tak terhenti sejak Klemen Tinal berpulang.
Sebelumnya, Gubernur Lukas Enembe mengatakan, dirinya mengharapkan calon wagub yang akan dipilih, dapat membantu tugas-tugasnya dan sejalan dengan pemikiran kepala daerah. Wagub nanti juga diharapkan mampu mengamankan keberpihakan kepada orang asli Papua (OAP).
"Saya menginginkan sosok wakil gubernur yang bisa mengamankan kebijakan, sekaligus menerjemahkan visi dan misi gubernur untuk kepentingan seluruh rakyat Papua," ujar Enembe