Kabargolkar.com - Inilah biodata calon Ketum DPP Partai Golkar yang baru,
Bahlil Lahadalia. Dia punya pengalaman hidup dari bawah dan kini menjadi politisi sekaligus pengusaha.
Sebelumnya Ketua Penyelenggara Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet), mengumumkan bahwa Menteri ESDM Bahlil Lahadalia akan secara resmi ditetapkan sebagai Ketua Umum Golkar yang baru.
Penetapan Bahlil sebagai Ketum Golkar dilakukan karena hanya ada satu calon yang diusulkan untuk posisi tersebut.
Dalam sambutannya di JCC, Senayan, Jakarta, pada Selasa (20/8/2024), Bamsoet menjelaskan bahwa karena hanya ada satu calon, proses penetapan dan penyampaian visi misi Bahlil akan dilakukan pada malam yang sama.
"Pengumuman bakal calon ketua umum langsung diikuti dengan penetapan calon ketua umum. Karena calonnya hanya satu, kami berharap proses ini dapat diselesaikan malam ini dan, jika memungkinkan, pelantikan dapat dilakukan besok," ungkap Bamsoet.
Bamsoet juga menegaskan bahwa tidak akan ada pemilihan untuk Ketua Umum Golkar dalam Munas kali ini, mengingat adanya calon tunggal. Hal ini diharapkan akan mempermudah proses penetapan dan pelantikan.
Sebelumnya Bahlil Lahadalia baru saja dilantik menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggantikan Arifin Tasrif.
Bahlil punya pengalaman dari orang susah menjadi pengusaha sukses.
Bahlil pernah jualan kue dan menjadi sopir angkot ketika SMA.
Namun ia menjadi pengusaha sukses.
Bahkan Bahlil Lahadalia adalah seorang pengusaha yang pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Bahlil Lahadalia lahir di Banda, Maluku Utara pada 7 Agustus 1976 dari keluarga yang sederhana.
Ayahnya merupakan seorang kuli bangunan sedangkan sang ibu bekerja sebagai buruh cuci.
Bahlil Lahadalia menempuh pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura, Papua.
Memiliki sikap mandiri sejak kecil, ia kerap membantu keluarganya dengan menjajakkan kue di sekolah.
Bahkan ketika di sekolah menengah, Bahlil Lahadalia juga pernah menjadi kondektur hingga part time menjadi sopir angkot.
Bahlil Lahadalia juga pernah menjadi karyawan di bank selama enam bulan.
Begitu selesai kuliah, Bahlil Lahadalia dan temannya kemudian membangun perusahaan, dimulai dari perusahaan konsultan keuangan dan teknologi informasi (TI).
Saat ini, Bahlil memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company.
Bahlil Lahadalia sejak awal telah menyatakan dukungan politiknya pada Pilpres 2019.
Bahlil mendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Dia bahkan masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf.
Pendidikan
Bahlil bersekolah di SD Negeri 1 Kolaka Timur hingga SMP Negeri 1 Kolaka.
Dia pindah ke Fakfak, untuk melanjutkan ke SMA YAPIS Fakfak.
Kemudian, dia memutuskan untuk belajar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Jayapura, sebuah perguruan tinggi swasta lokal.
Saat menjadi kuliah tamu di Universitas Brawijaya, dia mengaku lulus sangat terlambat pada usia 26 tahun.
Karena pendidikannya terhenti akibat keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998.
Selama menjadi mahasiswa, ia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam di Papua.
Hingga akhirnya menjabat sebagai Bendahara Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam.
Setelah lulus dari Port Numbay, dia bekerja di Sucofindo, sebuah perusahaan milik negara