Kabargolkar.com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Timur mulai ancang-ancang untuk merebut kemenangan di Pemilu 2024.
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur M Sarmuji mengatakan, ada tiga strategi yang akan mereka lakukan demi meraih kemenangan di Pemilu 2024.
"Pertama, membangun persepsi positif kepada partai, (kedua) menyiapkan calon anggota legislatif yang berkualitas, dan (ketiga) menyiapkan saksi yang loyal dan militan," kata Sarmuji dalam Rapat Koordinasi Daerah Badan Saksi Nasional (BSN) di kantor DPD Partai Golkar Jawa Timur, Senin (30/8/2021).
Selama ini, kata Sarmuji, Partai Golkar sudah menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk membangun citra partai.
“Partai telah juga telah melakukan banyak kegiatan mulai dari lomba-lomba, sosialisasi melalui medsos dan media cetak, online maupun elektronik serta vaksinasi," aku Sarmuji.
"Fraksi juga kita minta untuk terjun lapangan. Itu semua dalam kerangka membangun citra positif partai. Semakin baik citra positif, elektabilitas partai akan naik. Bahkan ada yang mengatakan bahwa politik itu adalah persepsi," sambungnya.
Untuk itu, Sarmuji meminta dukungan semua ketua DPD Partai Golkar mulai sekarang, guna mencari calon anggota legislatif yang berkualitas.
“Apalagi kalau kita petakan, pengurus DPD provinsi kalau kita jadikan fungsionaris, sumber daya kita tidak cukup. Jumlahnya tidak cukup untuk memenuhi kuota caleg,” pinta Sarmuji.
Lebih lanjut, Sarmuji mengungkapkan, Partai Golkar juga membutuhkan saksi TPS yang memiliki loyalitas dan militansi tinggi.
“Jadi, mulai sekarang harus kita petakan dan kita inventarisir. Kalau masing-masing dapil ada empat caleg yang mau bekerja keras, Insya Allah kursi semua dapil akan bertambah,” kata Sarmuji yang juga anggota DPR RI ini.
Sementara itu, Kepala BSN Partai Golkar Jawa Timur Hery Sugihono mengatakan, rakorda ini diselenggarakan dalam rangka persiapan sekolah saksi pada awal Oktober 2021, yang akan diadakan di setiap kota-kabupaten seluruh Jawa Timur.
Hakikat pemenangan pemilu maupun pilkada adalah perebutan suara di setiap TPS, untuk itu perolehan suara harus dijaga oleh saksi yang andal, katanya.
“Terus terang saya awalnya khawatir akan terjadi benturan dengan Pak Kodrat Sunyoto sebagai kepala bappilu. Itu karena saksi ini dulu menyatu dengan Bappilu. Oleh sebab itu, kami mohon Pak Ketua DPD dan Paksek untuk terus memberikan bimbingan kepada kami,” kata Hery.