Kabargolkar.com - Teriakan 'bang Zaki Gubernur DKI' menggema di arena konsolidasi Partai Golkar di kantor DPD Golkar DKI pada Rabu malam (10/11/2021). Ahmed Zaki Iskandar yang juga Ketua DPD Golkar DKI dipastikan akan diusung partainya menjadi calon Gubernur DKI periode 2024-2029 mendatang.
Kepastian itu disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Golkar Zainudin Amali usai memimpin konsolidasi pengurus dan kader Partai Golkar di kantor DPD Golkar DKI.
"Oh iya itu pasti lah (Cagub DKI 2024). Beliau Ketua DPD, itu keberhasilan pak Zaki pada saat memimpin Tangerang dua periode kan sudah bisa diliat. Tangerang kan tetangganya DKI. Jadi sudah bisa dilihat. Saya kira kita kerja bareng untuk (pemenangan) Pak Zaki (Cagub DKI) dan untuk Pak Airlangga (Capres)," katanya.
Dia sekali lagi membenarkan bahwa Mantan Bupati Tangerang dua periode itu merupakan salah satu kontestan yang akan meramaikan bursa calon Gubernur DKI Jakarta pada 2024 mendatang. Berbekal pengalamannya selama dua periode memimpin Tangerang, Ahmed Zaki punya kans yang besar untuk memenangkan Pilgub DKI.
"Iyalah (diusung). Dia kan Ketua DPD dan sudah Bupati dua periode. Pengalaman pemerintahan sudah ada," ungkapnya.
Lantas, apakah Zaki Iskandar akan head to head melawan Anies Baswedan bila Anies sebagai calon incumbent pada Pilgub DKI tahun 2024 mendatang? Menpora Zainudin Amali tak menjawabnya secara pasti. Sebab, kata dia, Pilkada 2024 akan ditentukan oleh hasil Pemilu 2024.
"Ya belum taulah (lawan Anies atau tidak). Kita ini kan saya bilang konsentrasi ke Pilpres karna hasil untuk Pilkada itu di tentukan oleh hasil 2024. Beda dengan Pilpres. Pilpres sudah ketauan. Kita punya 14.79 persen kursi di DPR saat ini. Kalau itu (Pilkada) kan belum tau kita," ungkapnya.
Dia memastikan kerja politik untuk memenangkan Ahmed Zaki Iskandar akan fokus setelah upaya pemenangan Pilpres 2024. Sebab, pelaksanaan Pilpres 2024 lebih dulu daripada pelaksanaan Pilkada meskipun tahun pelaksanaannya sama-sama di tahun 2024.
"Kan duluan Pilpres nya. Pilkada nya November. Berarti konsentrasinya Pilpres. Karena ambang batas yang akan digunakan adalah ambang batas hasil Pileg 2024. Berbeda dengan Pilpres. Pilpres pakai ambang batas hasil Pileg 2019," katanya.