kabargolkar.com - Pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024 sudah memasuki tahap awal sejak pertengahan Juni lalu. Tahapan terus berjalan sampai beberapa bulan ke depan memasuki verifikasi partai politik (parpol) sebelum ditetapkan sebagai peserta pemilu. Sejumlah parpol mulai ‘panaskan mesin’ dengan membangun komunikasi hingga koalisi.
Salah satu koalisi yang terbentuk adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), terdiri dari Partai Golkar, PAN dan PPP. Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, pembentukan KIB sengaja dilakukan lebih awal agar setiap partai anggota bisa menyatukan visi dan misi bersama secara matang.
Para partai anggota KIB juga sepakat untuk membawa Indonesia sebagai negara 10 besar ekonomi dunia. Ia juga menjelaskan, analogi tersebut muncul karena Golkar, PAN, dan PPP sudah mengetahui pergerakan masing-masing anggota KIB.
Solidaritas dan kekompakan tersebut yang perlu dijaga untuk menghadapi Pemilu 2024 mendatang. “Tujuan KIB sangat jelas untuk membangun Indonesia. Bagi KIB, membangun negara sebesar Indonesia tidak bisa dilakukan sendiri, harus bekerja sama,” katanya.
Konsolidasi koalisi yang terbentuk, tidak hanya di tingkat nasional, melainkan sampai ke daerah-daerah. Tidak terkecuali di Kalimantan Utara (Kaltara), di mana para pengurus partai diarahkan untuk saling berkomunikasi.
“Itu (koalisi KIB) dibahas di DPP masing-masing. Tapi yang jelas, perintahnya bahwa itu konsolidasi dalam rangka koalisi tersebut, harus sampai ke tingkat daerah,” ujar Ketua DPD Golkar Kaltara Syarwani.
Bahkan, menurut pria yang saat ini menjabat Bupati Bulungan, secara kepartaian pihaknya sudah menjalin komunikasi lintas parpol.
Hanya saja belum tampak ada gerakan yang dilaksanakan dalam waktu dekat. “Sudah kita lakukan komunikasi dengan DPW PAN maupun PPP di tingkat provinsi,” ungkapnya.