PT. MAS yang berasal dari Kabupaten Sukoharjo memproduksi produk kerajinan hasil daur ulang limbah. Perusahaan tersebut melakukan pembinaan bagi masyarakat yang berminat untuk menjadi perajin maupun IKM mitra produksi secara inklusif, termasuk menggandeng masyarakat difabel dan warga binaan Lapas dan Bapas. “Saat ini PT. MAS telah didukung oleh 3000 perajin dan 100 pemasok bahan baku. PT. MAS juga sudah dipercaya menjadi mitra berbagai brand nasional dan internasional,” jelasnya.
Sementara itu, Pendiri Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar Muhammad Arifin dari Kota Banjarmasin menerima Penghargaan Upakarti Kategori Jasa Pengabdian. Ia menyampaikan, selama ini telah mendapatkan dukungan dari Kemenperin berupa program pengembangan kapasitas SDM, antara lain program pelatihan SDM IKM yang dibina di Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) di Sidoarjo.
Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar membina masyarakat dari berbagai kalangan seperti penyandang disabilitas, para ibu, anak yatim piatu, hingga mantan warga Lapas untuk dapat menghasilkan produk kerajinan dan fesyen. Para perajin yang sudah mahir akan dibeli produknya oleh Rumah Kreatif dan Pintar untuk dipasarkan di pasar lokal hingga global. Kini jumlah masyarakat binaan Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar telah mencapai lebih dari 2.000 orang yang tersebar hingga ke luar Banjarmasin. “Saat ini telah lahir 70 IKM dari masyarakat yang mendapatkan pelatihan dan pembinaan oleh Yayasan Kreatif dan Pintar,” jelas Arifin.