Kabar NasionalKabar DaerahKabar ParlemenKabar Karya KekaryaanKabar Sayap GolkarKagol TVKabar PilkadaOpiniKabar KaderKabar KabarKabar KabinetKabar UKMKabar DPPPojok Kagol Kabar Photo
KABAR KADER
Share :
Ace Hasan Sebut Jawa Timur Bisa Jadi Motor Kemandirian Nasional Melalui Optimalisasi Berbagai Sektor di Daerah
  Muzaki   01 Mei 2025
Gubernur Lemhanas Ace Hasan saat menjadi pembicara di Jatim Retreat. (26/4)

Jakarta - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Ace Hasan Syadzily menyatakan bahwa kebijakan tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump justru menjadi momentum strategis untuk memperkuat ketahanan nasional Indonesia, terutama di bidang ekonomi.

Kebijakan proteksionisme ini, yang diumumkan Trump pada 2 April 2025 sebagai bagian dari Liberation Day untuk memperkuat ekonomi AS, dinilai Ace harus dijadikan pendorong bagi Indonesia mempercepat pembangunan kemandirian nasional.

“Ini momentum bagi kita. Dunia tidak lagi mengutamakan perdagangan bebas. Kita harus memperkuat fondasi ekonomi nasional,” ujar Ace Hasan dalam acara Jatim Retreat 2025 di Kota Batu, Sabtu (26/4/25).

Ia menegaskan bahwa ketahanan ekonomi menjadi pilar utama ketahanan nasional. Indonesia perlu mempercepat hilirisasi sumber daya alam, memperkuat industri dalam negeri, mendorong ekonomi kreatif, dan melakukan transformasi digital untuk mengurangi ketergantungan pada pasar global.

“Ketahanan ekonomi harus dibangun dari dalam. Kita kelola sendiri kekayaan alam kita, perkuat ketahanan pangan dan energi, serta ciptakan lapangan kerja berkualitas,” tuturnya. 

Ia juga menyoroti pentingnya investasi pada sumber daya manusia, inovasi teknologi, dan pemberdayaan ekonomi lokal. Ia menyebut Jawa Timur sebagai provinsi dengan potensi besar untuk menopang kemandirian nasional, didukung kekuatan demografi, ekonomi, dan sektor kreatif. 

Namun, Ace mengingatkan bahwa Jawa Timur harus tetap waspada terhadap disrupsi global, perubahan pola perdagangan dunia, serta krisis sosial budaya akibat transformasi digital.

“Jawa Timur memiliki kekuatan sektor agrikultur, industri, dan kreatif yang perlu dioptimalkan agar menjadi motor penggerak ekonomi nasional,” tegasnya.

Ia menekankan bahwa upaya memperkuat ekonomi daerah harus didukung dengan penurunan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) agar investasi lebih produktif. Indonesia saat ini memiliki ICOR sebesar 6, lebih tinggi dibandingkan negara tetangga yang rata-rata 4–5.

"Semakin rendah ICOR, semakin efisien ekonomi kita. Kita harus mendorong ini agar pertumbuhan ekonomi lebih cepat dan menarik lebih banyak investasi asing,” ucapnya.

Disamping itu, ia mendorong penyederhanaan perizinan, perbaikan pelayanan publik, dan penguatan hukum sebagai syarat terciptanya iklim investasi sehat.

“Pemimpin era ini harus adaptif, kolaboratif, dan berpegang teguh pada nilai kebangsaan untuk menjaga stabilitas di tengah perubahan global,” pungkasnya.

Kabar Golkar adalah media resmi Internal Partai Golkar. kami memberikan layanan media online, media monitoring dan kampanye digital politik untuk Partai Golkar dan seluruh kadernya.
About Us - Advertise - Policy - Pedoman Media Cyber - Contact Us - Kabar dari Kader
©2023 Kabar Golkar. All Rights Reserved.