Jakarta - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa investasi ExxonMobil pada pengembangan Blok Cepu, di Bojonegoro, Jawa Timur memberikan pendapatan kepada negara hingga delapan kali lipat dari modal yang dikeluarkan.
Bahlil menjelaskan investasi awal Blok Cepu dikeluarkan ExxonMobil hanya senilai US$ 4 miliar, namun dengan modal sebesar itu sudah mampu memberikan penerimaan ke negara hingga mencapai US$ 35 miliar. Penerimaan ini juga yang menyumbang pendapatan asli daerah yang besar bagi Jawa Timur.
"Kami juga laporkan kepada Bapak Presiden bahwa secara keseluruhan proyek yang ada di Cepu itu secara keseluruhan mencapai US$ 4 miliar dan telah menyumbang US$ 30 miliar lebih bagi pendapatan negara. Jadi kita investasi cuma US$ 4 miliar tapi pendapatan negara dari totalnya sudah mencapai US$ 35 miliar," kata Bahlil saat meresmikan tambahan produksi Blok Cepu, Kamis (26/6/25).
Menteri Bahlil juga mengklaim bahwa pengembangan Blok Cepu telah membuka lapangan kerja yang besar. Ia mengungkapkan 99% pekerja di Blok Cepu merupakan warga negara Indonesia.
"Saya pikir hanya ini yang perlu kami laporkan terkait dengan proyek di Cepu, 99% itu adalah memakai karyawan dalam negeri anak-anak Republik Indonesia, 99% dan ini yang harus terus kita lakukan," jelasnya.
Diketahu bahwa, Blok Cepu sendiri menjadi salah satu penyumbang produksi minyak yang cukup besar bagi Indonesia. Dari eksplorasi 7 sumur baru, ditemukan minyak yang dapat menjadi tambahan produksi hingga 30 ribu barel per hari. Totalnya Blok Cepu bisa memproduksi 170-180 ribu barel minyak per hari, jumlah ini berkontribusi hingga 25% produksi minyak nasional.