kabargolkar.com, DOMPU - Wakil Bupati Dompu, H Syahrul Parsan memastikan akan maju menjadi Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Berkas dan syarat pendaftaran, sudah diantar untuk kontestasi orang nomor satu di partai berlambang Pohon Beringin itu.
Sunandar, perwakilan Calon Ketua DPD Partai Golkar dari kubu H Syahrul Parsan, mengatakan, majunya Wakil Bupati ini, merupakan desakan kader Partai Golkar terbaik lainya.
“Ada Pak Jaharudin PK Pajo dan Pak Abdul Fakkah PK Manggelewa, yang mendorong H Syahrul Parsan maju dalam pemilihan Ketua DPD II Partai Golkar,” katanya, Selasa (13/7/2021).
Tidak hanya dari dua politis senior Partai Golkar ini, desakan juga datang dari kader-kader Partai Golkar yang lain dan organisasi sayap Partai Golkar. H Syahrul Parsan, yang kini menjabat sebagai Wakil Bupati Dompu, mendampingi Bupati Dompu Kader Jaelani ini, bertekad akan memajukan partai.
Majunya orang nomor dua di Bumi Nggahi Rawi Pahu ini, bertekad ingin mengembalikan kejayaan Partai Golkar yang sempat menguasai parlemen di DPRD Dompu. Bahkan, berkali-kali kursi pimpinan dipegang Partai Golkar. Janji itu merupakan program jangka panjang dan menengah, termasuk pada Pemilu dan Pilkada tahun 2024 mendatang.
“Ada jangka pendek beliau untuk memajukan partai ini, yakni akan membangun kembali kantor DPD II Partai Golkar yang sudah tidak layak lagi disebut sebagai kantor partai besar,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pendaftaran Calon Ketua DPD II Partai Golkar, Jaidun mengatakan, hingga penutupan pendaftaran yang dilakukan pada Selasa pukul 12.00 wita, hanya dua orang yang mendaftar. Selain nama H Syahrul Parsan, nama Muhammad Ruslan, juga tampil bertarung. Jika H Syahrul Parsan didukung dua PK, Ruslan mengaku mendapat dukungan 6 PK dan beberapa organisasi sayap juga.
“Dua-duanya merupakan bukan kader Golkar. Sebab, sampai pendaftaran ditutup, tak satupun kader yang mendaftar,” jelasnya.
Sementara itu, Musyawarah Daerah yang akan dihelat di Kota Mataram ini, hingga kini belum diketahui kapan digelar. Namun yang pasti, kata Jaidun, jika sudah memenuhi calon pendaftar, yakni minimal dua oramg, maka Musda itu segera dilaksanakan. Mekanisme partai terkait dengan Musda saat ini belum diterima panitia. Namun demikian, dikatakan Jaidun, sejarah partai Golkar jika ada dua calon yang sama-sama memiliki potensi, maka mekanisme Musyawarah Mufakat, yang akan ditempuh.
“Ini untuk menghindari perpecahan di tubuh partai,” pungkas pria yang juga Advokat senior ini.