Kabargolkar.com - Jusuf Kalla akhirnya resmi melantik Pengurus dan Dewan Kehormatan Palang Merah Indonesia (PMI) Kaltara.
Sejumlah pesan disampaikan Jusuf Kalla kepada kader pengurus PMI Kaltara. Di antaranya, PMI dalam keadaan sulit apapun, harus mampu menyelesaikan masalah. Terlebih menyoal kebencanaan.
"Kita tidak memandang siapa harus dilayani. Semua diperlakukan sama," ucapnya.
Ia melanjutkan, Provinsi Kaltara walaupun tak masuk dalam wilayah gempa, namun harus tetap mengantisipasi. Apalagi saat ini pandemi Covid-19 masih berlangsung.
"Ini luar biasa dalam sejarah dunia. Bencana paling besar baik kehidupan dan perekonomian setiap bangsa semuanya terdampak," bebernya.
Sehingga dalam hal ini PMI sangat dibutuhkan untuk membantu menangani bencana.
"PMI bekerja di tengah, di antara ada orang yang mau menyumbang ada juga yang mau disumbang," urainya.
Dalam situasi apapun PMI haru hadir dan gerak cepat memberi pertolongan.
Misalnya menghadapi situasi kebakaran, banjir, longsor, tsunami dan bencana kemanusiaan lainnya.
Kader PMI tersebar di seluruh kabupaten. PMI dilatih melaksanakan kegiatan sosial, dan memiliki hati yang ikhlas.
"Menjadi pengurus PMI, maka kita berkawan dengan semua relawan di dunia karena PMI salah satu organisasi terbesar di dunia, dimanapun di penjuru dunai ada PMI atau bulan sabit merah," jelasnya.
Karena itu lanjutnya, PMI harus tetap bergerak dengan keterbatasan. PMI bekerja dengan kepercayaan. Sehingga apa yang diberikan oleh masyarakat, PMI harus bisa menjaga kepercayaan tersebut.
"Karena PMI adalah lembaga kepercyaaan (trust). Dan hanya kepercayan itulah kita bisa berjalan sampai saat ini," lanjutnya.
Saat ini Jusuf Kalla menambahkan, dunia sedang menghadapi pandemi. PMI dalam hal ini memiliki dua tugas utama. Pertama, melawan bencana itu dengan proses disinfektan. Kedua, membantu pemerintah dalam vaksinasi.
Terapkan prinsip-prinsip dasar PMI yaitu tanpa diskriminasi kemuasiaan. Membantu tak melihat golongan, agama, kemanusiaan.
"PMI memiliki markas seperti polisi dan tentara demikian pula PMI. Tiga instansi ini stanby 24 jam melayani. Kalau masyarakat membutuhkan darah jam berapapun mau operasi, PMI harus membuka diri untuk memberikan bantuan," pungkasnya. [tribunnews].