Kabar NasionalKabar DaerahKabar ParlemenKabar Karya KekaryaanKabar Sayap GolkarKagol TVKabar PilkadaOpiniKabar KaderKabar KabarKabar KabinetKabar UKMKabar DPPPojok Kagol Kabar Photo
KABAR KADER
Share :
Golkar Tanggapi Wacana Duet JK-AHY, Ini Dia
  Kabar Golkar   02 Juli 2018
Kabar Golkar - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar Muhammad Sarmuji menilai, wacana Partai Demokrat yang memasangkan Jusuf Kalla dengan Agus Harimurti Yudhoyono menjadi bagian strategi Partai Demokrat untuk pilpres mendatang. Hal itu diungkapkan Sarmuji menyusul adanya sejumlah kader Partai Demokrat yang memasangkan foto JK-AHY. "Setiap partai punya strategi dalam menghadapi Pilpres. Saya memandang itu bagian strategi dari Demokrat dan kita menghormati saja," ujar Sarmuji saat dikonfirmasi wartawan, Senin (2/7) Namun demikian, Sarmuji menyarankan Partai Demokrat tidak memaksa JK untuk kembali tampil di Pilpres 2019. Itu lantaran, JK sudah menyatakan hendak�Tut Wuri Handayani�dan mendorong tokoh lebih muda untuk tampil. "Jangan memaksa Pak JK untuk tampil kembali sementara beliau sudah mau beristirahat. Tenaga dan pikiran beliau masih diperlukan, tetapi jika merujuk pada pernyataan beliau sendiri beliau ingin�Tut Wuri Handayani, memberikan kontribusi dengan mendorong yg lebih muda untuk tampil," ujar Sarmuji. Sarmuji sendiri enggan berspekulasi terhadap motif Partai Demokrat yang memasangkan JK dengan Ketua Komando Tugas Bersama (Korgasma) tersebut. "Saya�enggak�tahu motifnya, tapi Demokrat selalu mencari cara agar popularitas AHY tidak redup," ujar Sarmuji. Sebelumnya, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengakui memang ada sebagian kader yang mengusulkan agar partai mengusung JK dan AHY. Dua nama ini muncul sebagai pasangan saat partai menggelar polling di kalangan kader. Menurutnya, usulan kader tersebut wajar karena partai pun butuh masukan dari dalam. Namun, Demokrat sampai saat ini belum memutuskan apa pun. "Sampai nanti partai memutuskan A maka semua kader ikut. Tentu semua orang akan kita mintai pandangannya untuk 40 hari ke depan," ungkapnya. Sementara Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, nama Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) memang beredar di kalangan internal partainya sebagai calon yang layak diusung pada pilpres 2019. Ia mengatakan, beberapa kader berpendapat JK layak berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). "Akan tetapi, apakah akan terjadi atau tidak, kan kami belum tahu karena mengumpulkan 20 persen ini berat. Jadi, masih usulan-usulan dari kader," ujar Ferdinand di kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Selatan, Rabu (27/6). Karena itu, ia mengatakan, JK dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak membahas arah koalisi ketika keduanya bertemu beberapa hari lalu.� JK menemui SBY di kediaman Presiden ke-6 itu di Mega Kuningan VII, Jakarta, Senin (25/6) lalu. Namun, Ferdinand mengakui pertemuan antara JK dan SBY membahas persoalan politik. Khususnya, dia mengatakan, perkiraan situasi setelah pilkada serentak 2018.� "Pertemuan ini memang silaturahim Lebaran, tetapi pertemuan ini juga dijadikan pembicaraan politik antara Pak SBY dengan Pak JK,� kata dia.   Sumber : republika.co.id
Kabar Golkar adalah media resmi Internal Partai Golkar. kami memberikan layanan media online, media monitoring dan kampanye digital politik untuk Partai Golkar dan seluruh kadernya.
About Us - Advertise - Policy - Pedoman Media Cyber - Contact Us - Kabar dari Kader
©2023 Kabar Golkar. All Rights Reserved.