kabargolkar.com, JAKARTA - Waketum Partai Golkar yang juga pengusaha nasional Erwin Aksa menegaskan Pemilu 2024 tidak perlu ditunda seperti yang diutarakan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Erwin Aksa menyebut penundaan itu akan membuka kotak pandora, menciptakan potensi instabilitas dan rusaknya kepastian hukum di Tanah Air.
"Justru semua itu jauh dari harapan kaum pengusaha," kata Erwin Aksa kepada wartawan, Selasa (11/1/2022).
Untuk diketahui, dalam rilis survei Indikator Politik, Bahlil menjelaskan kaum pengusaha berharap peralihan kepemimpinan ditunda. Penundaan ini diklaim dibutuhkan agar perbaikan ekonomi pasca-COVID berjalan lancar.
Bagi Erwin Aksa, alasan di balik pernyataan tersebut justru agak meragukan. "Setahu saya, kepentingan terbesar kaum bisnis adalah kepastian hukum. Konstitusi adalah pegangan bersama, dasarnya sistem hukum kita. Kalau gampang diutak-atik, semua orang akan merugi," katanya.
Erwin mengatakan saat ini tidak ada krisis besar di Indonesia. Pemulihan ekonomi Indonesia pun disebutnya justru lebih baik dibanding banyak negara lain sejauh ini.
"Ini angin lagi teduh. Buat apa kita mencari gelombang besar dan tornado yang justru berbahaya?" ujarnya.
Selain itu, Erwin menegaskan pencapaian Presiden Jokowi selama ini sudah sangat baik. Pembangunan infrastruktur dan omnibus law disebutnya sebagai legasi Jokowi yang membanggakan.
"Mari kita dorong Pak Jokowi untuk semakin berkarya lagi dalam sisa masa jabatannya. Kita kawal dia agar menyelesaikan masa tugasnya dengan baik, menjadi pemimpin yang dicintai serta dikenang oleh rakyat Indonesia sampai kapan pun," katanya.
"Partai Golkar akan setia pada semangat reformasi ini. Kita ingin berjalan ke depan, bukan kembali lagi ke masa lalu yang kelam," kata Erwin.