[caption id="attachment_11163" align="aligncenter" width="751"]
Ridwan Hisjam (okezone)[/caption]
kabargolkar.com - Rapat kerja (raker) antara Komisi VII DPR RI dengan Kementerian ESDM yang mengalami
deadlock menjadi perbincangan hangat, khususnya di internal Partai Golkar. Sebab salah satu kader partai pengusung Jokowi, Maman Abdurrahman menyerang kebijakan menteri ESDM
Menyikapi kejadian tersebut, Ridwan Hisjam, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar mengakui adanya
deadlock atau rapat ditutup untuk dilanjutkan kembali pada waktu yang akan ditentukan antara Komisi VII dengan pemerintah dalam hal Kementerian ESDM.
“Pada prinsipnya pimpinan memang memberikan keleluasaan kepada anggota Komisi VII DPR RI dalam rangka menyampaikan pokok atau gagasan pikirannya yang berkaitan dengan rapat kerja sesuai tupoksinya,” Jelas pria yang akrab disapa Mas Tatok tersebut saat dikonfirmasi, Selasa (11/9/2018).
Dia juga menjelaskan Partai Golkar akan terus mendukung kadernya selama tetap mengedepankan dinamika yang bersifat Kritis, Konstruktif dan Objektif (KKO), Dengan demikian pimpinan Komisi VII menilai selama kritikan dalam rangka memperbaiki masalah yang berpihak kepada rakyat tetap didukung.
“Jangan sampai pemerintah mengambil kebijakan yang berlawanan dengan kepentingan rakyat,” imbuh Ridwan.
“Jangan sampai hal semacam ini dapat merugikan Presiden Jokowi, Fraksi Partai Golkar tentu mengharapkan kebijakan itu dengan jargon Golkar bersih dari tindakan yang merugikan rakyat dan benar-benar bersih dari KKN,” lanjut anggota dewan yang kembali maju dalam Pileg 2019.
Dia juga menjelaskan jika untuk membangun bangsa memang memerlukan tekad yang kuat, “Dan inilah yang memang menjadi tekad kuat Partai Golkar kedepannya bahwa berjuang demi bangsa dan negara Indonesia,” katanya.
Sementara itu, debat kusir yang terjadi hampir selama enam jam tersebut membuat Komisi VII dan Kementerian ESDM sepakat untuk kembali melanjutkan pembahasan asumsi makro sektor energi pada Senin (10/9) kemarin yang ditunda kembali sampai Kamis (13/9).
sumber berita