Jakarta-Tepat hari ini Sabtu(1/10/2021), Airlangga Hartarto berulangtahun ke-60 tahun. Kecintaannya terhadap Wushu dan olahraga di Indonesia mampu mengantarkan Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Penggurus Besar Wushu Indonesia untuk masa bakti 2022-2026.
Sebelumnya ia telah menahkodai PBWI periode 2017-2021 dengan sejumlah capaian prestasi yang membanggakan di cabang olahraga Wushu di tingkat Internasional.
Airlangga memberikan perhatian penuh terhadap cabang olahraga Wushu dan berhasil memajukan olahraga wushu di Indonesia. Terbukti sejak tiga tahun ia menjabat sebagai Ketum PBWI banyak prestasi yang sudah ditorehkan dikejuaraan Internasional. SEA Games XXIX/2017 di Kuala Lumpur, tim wushu tanah air mampu memboyong tiga medali emas, tiga perak, dan tiga perunggu. Di ajang Asian Games 2018 saat Indonesia menjadi tuan rumah, tim wushu tanah air mampu melampaui target yang sudah di tentukan, anak didiknya mampu menyabet 5 medali, yang terdiri dari 1 emas, 1 perak, dan 3 prunggu. Belum lama ini di ajang SEA Games 2021 di Vietnam, tim wushu Indonesia mampu menghasilkan 3 emas, 9 perak, dan 3 perunggu. Sungguh prestasi yang sangat membanggakan.
Airlangga Hartarto mengatakan bawa ia akan terus melakukan pembinaan yang terarah dan berkelanjutan demi melahirkan atlet-atlet wushu kelas dunia. Ia pun optimis akan berusaha mendorong cabang olahraga wushu dipertandingkan pada Olimpiade 2032, karena wushu sudah berkembang di 157 negara.
Dibawah komando Airlangga, wushu lagi-lagi mengharumkan nama bangsa. Timnas Indonesia membawa pulang 5 medali emas dan 3 peral dari ajang World University Sport Combat Game 2022, di Turki.
Namun disela-sela kesibukan yang Airlangga Hartarto yang menjabat sebagai Menteri Koordinasi Perekonomian dan menjadi Ketua Umum Partai Golkar, dimata keluarga sosok Airlangga menjadi ayah dan kepala keluarga yang hangat.
Bukti kehangatan itu ia lakukan saat quality time bersama, seperti kala di pijat oleh anak-anaknya, Airlangga sering bercanda dan mengobrol lepas. Obrolan lepas ini dilakukan agar tidak terjadi space antara seorang ayah dan anak.
Sehingga anak-anaknya begitu nyaman saat bercerita segala hal kepada dirinya. Airlangga begitu menyukai sikap keterbukaan anak-anak kepadanya saat bercita.
Anak-anaknya tidak merasa keberatan dengan segudang kesibukan yang dimiliki oleh ayahnya.
Bagi mereka ayahnya adalah seorang pejuang keluarga yang sedang “dipinjam” negara untuk membawa kebaikan bersama untuk kemajuan negeri ini.