Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, kondisi dunia pasca pandemi Covid-19 membutuhkan parlemen yang kuat, representatif, dan efektif, yang bisa memastikan demokrasi dapat membantu pemulihan ekonomi global. Terlebih saat ini dunia juga sedang dihadapkan pada konflik militer antara Rusia dengan Ukraina, yang berdampak pada ketidakpastian global terhadap ketahanan pangan dan energi, hingga pasar keuangan.
"Parlemen G-20 tidak bisa menjauhkan diri dari kenyataan tersebut. Melalui diplomasi dan dialog, Parlemen G-20 harus mengambil pendekatan konstruktif menuju kemajuan perdamaian dan keamanan internasional melalui berbagai aksi nyata yang akan dirumuskan dalam Joint Statement di acara The 8th G20 Parliamentary Speakers' Summit ini," pungkas Bamsoet.