[caption id="attachment_13477" align="aligncenter" width="785"]

 Wapres Jusuf Kalla saat memberikan sambutan acara Penutupan Asian Para Games 2018. Foto: Istimewa[/caption]
Kabargolkar - Sepanjang perhelatan ajang olahraga disabilitas terbesar di Asia, yaitu Asian Para Games, tanggal 6-13 Oktober 2018, para atlet telah membuka mata bahwa bukan sekadar kompetisi untuk memperebutkan medali. Tetes keringat, setiap air mata yang jatuh, setiap teriakan frustrasi, setiap doa yang dipanjatkan, setiap sorak kegembiraan, terekam sebagai kenangan emosional.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, saat mata tidak bisa melihat, telinga tak mampu mendengar, atau seorang manusia harus kehilangan tangan atau kakinya, harapan selalu menyala. Harapan dalam keterbatasan mereka yang mewujud dalam semangat yang disaksikan langsung para penonton.
"Asian Para Games lebih dari ajang olahraga, lebih dari kompetisi, lebih dari memperebutkan medali untuk negara masing-masing," kata JK dalam sambutan penutupan Asian Para Games, Sabtu (13/10/2018).
Keberhasilan para atlet meraih medali di Asian Para Games 2018 menjadi momen kejayaan terbaik sehingga dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap para penyandang disabilitas.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi para atlet Asian Para Games 2018 sebagai pemenang kemanusiaan. "Anda semua adalah pemenang, bukan saja di arena kompetisi tetapi pemenang bagi kemanusiaan. Terima kasih karena telah memberikan kami sebuah kompetisi yang menyenangkan," ujarnya
Selain itu JK memohon maaf atas melesetnya perolehan target medali Asian Para Games. Indonesia membidik 16 emas pada kompetisi penyandang disabilitas terbesar di Asia ini. Namun, tuan rumah penyelenggara mampu melampaui ekspektasi dengan merebut 37 emas. "Kepada Bapak Presiden, kami mohon maaf karena target 16 emas meleset. Tapi meleset ke atas dengan raihan 37 emas dan total 135 medali," tutupnya.[
Indopos]