Kabargolkar.com - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyebut hampir 500 pasar dari 1.000 yang menjadi target telah menggunakan metode pembayaran digital.
“Saya mesti lihat dulu angka persisnya berapa, cuma setahu saya kita sudah hampir setengahnya. Ini kita lakukan terus menerus di seluruh pasar dan kita sebar tidak hanya di satu titik tapi di seluruh Indonesia karena Kemendag jangkauannya nasional,” ujarnya, usai Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia, Senin (8/5/2023).
Upaya digitalisasi di pasar, diutarakan Jerry, merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan omzet pedagang pasar dan mencapai target ekonomi digital senilai 130 miliar dolar AS di tahun 2025. Langkah-langkah digitalisasi yang terkesan sederhana tersebut, dinilainya sebagai upaya nyata menggenjot percepatan ekonomi digital.
“Sekarang kalau ke pasar mungkin memang belum semua tapi coba ke pasar-pasar di beberapa daerah itu sudah mulai digitalisasi lewat QRIS. Bayarnya enggak lagi pakai cash,” ungkapnya.
Oleh karena itu, pihaknya selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk membuka akses digitalisasi di pasar-pasar.
“Kami tentu koordinasi dengan pemda, provinsi, kabupaten dan kota. Walaupun domainnya di bawah mereka, kami memberikan imbauan, membuka jalan dan membuka akses. Tapi implementasinya di bawah pemerintah daerah,” tuturnya.
Jerry menyatakan, jika pihaknya terus mendorong upaya pemerataan transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard alias QRIS, lantaran mayoritas pengguna QRIS berada di Pulau Jawa.
Dirinya menegaskan Kementerian Perdagangan senantiasa siap mendukung langkah-langkah digitalisasi keuangan yang akan dilakukan Bank Indonesia sebagai inisiator untuk memperluas penggunaan QRIS di seluruh wilayah Tanah Air maupun hingga ke mancanegara.
“Tentunya kami mendorong ini agar diterapkan di luar Pulau Jawa. Pembangunan akan banyak dipetakan di Indonesia timur, saya pikir ini perlu dikembangkan dan Kemendag siap mendukung,” pungkasnya.