Kabargolkar.com - Menpora Dito Ariotedjo bertemu dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, untuk membahas kesiapan Piala Dunia U-17 2023. Ada tiga poin yang dihasilkan. Apa saja?
Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 setelah FIFA mengumumkannya pada 23 Juni lalu. Kabar tersebut, tentu menjadi obat setelah Indonesia yang sebelumnya gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Tapi mengingat waktu kesiapan yang menyisakan lima bulan lagi menjelang dimulainya single event terbesar di dunia level kelompok usia tersebut, Indonesia tentu harus mengebut segala kesiapannya. Termasuk soal anggaran.
Hal ini pula yang Erick koordinasikan bersama Menpora Dito Ariotedjo di Kantor Kemenpora, pada Jumat (7/7/2023). Selain Erick, hadir juga Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha.
Lantas apa hasilnya? Erick Thohir menyebut ada tiga poin yang menjadi prioritas mereka.
"Pertama tentu yang paling penting, proses administrasi menjadi prioritas karena dalam pembuatan anggaran negara pasti ada prosesnya," kata Erick dalam jumpa persnya.
"Untuk itu, kami bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga di atas tadi mensinkronisasi anggaran yang sebenarnya tidak jauh berbeda dari Piala Dunia U-20," tambahnya.
"Yang kedua tadi kami sampaikan hasil pertemuan dengan FIFA sesuai ajuan lapangan-lapangan yang kami prioritaskan, 4-8 lapangan. Dari FIFA sendiri akan datang ke Indonesia untuk menyeleksi lapangan yang diajukan, tentu kita memprioritaskan lapangan sebelumnya," ujarnya.
"Tapi kami sampaikan juga bahwa kondisi lapangan yang sudah lolos sebelumnya kan berbeda dengan kondisi hari ini. Yang ketiga saya mohon kepada Pak Menteri untuk memberi dukungan kepada program Tim Nasional," Erick menambahkan.