KabarGolkar - Dua bulan menjelang hari pemungutan suara, berbagai kegiatan kampanye dan sosialisasi gencar dilakukan. Kampanye dilakukan oleh peserta pilkada yakni Edy Rahmayadi – Musa Rajekshah dan Djarot Saiful Hidayat – Sihar Sitorus untuk menarik suara agar memilih mereka. Sementara sosialisasi dilakukan penyelenggara pemilu, masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan partisipasi, hal mana dilakukan karena dalam sejarahnya partisipasi pilkada di Sumut cenderung rendah. Salah satu bentuk partisipasi masyarakat untuk mensosialisasikan pilkada dilakukan oleh Kaukus Santri Peduli Politik (KSPP) Sumut. Mereka bergerak mendatangi berbagai pesantren dan lembaga pendidikan Islam untuk mau berpartisipasi dan ikut mencoblos dalam pilgubsu 27 Juni mendatang. “Santri yang mempunyai hak pilih harus menggunakan haknya untuk memilih. Mereka harus sadar bahwa suara mereka menentukan arah bangsa,” ujar Rasyid Abdullah Mahmud Siregar, Koordinator KSPP kepada media di Medan, Senin (9/4). RAM Siregar menjelaskan, jumlah santri di Sumut sangat banyak. Mereka tersebar di berbagai daerah. Jangan sampai hak mereka diabaikan. Hak memilih dan dipilih adalah hak dasar yang dilindungi undang-undang. Untuk itulah kaukus bergerak sekaligus membangun kesadaran para santri bahwa ikut berpartisipasi dalam pilkada adalah jihad politik yang baik. “Dengan memilih pemimpin yang peduli, mengerti dan mendukung aspirasi pesantren juga merupakan figur yang berwatak profetik yakni shiddiq, amanah, fathonah, tabligh maka santri telah berkontribusi menempatkan orang yang tepat untuk memimpin Sumut,” ujarnya. Dalam muhibahnya ke berbagai pesantren dan lembaga pendidikan Islam, KSPP mengaku menggelar FGD atau fokus grup diskusi. Beberapa perwakilan santri berkumpul dan berdiskusi secara fokus pada persoalan pilgubsu. Apa yang harus dilakukan gubernur dan wakil gubernur mendatang serta apa saja syarat ideal pemimpin yang baik di mata mereka. “Yang menarik dari beberapa FGD yang sudah digelar, para santri menganggap H. Musa Rajekshah sebagai pemimpin ideal. Musa dipandang muda, cool, calm, peduli dan Islami. Cocok berpasangan dengan Edy Rahmayadi yang syarat pengalaman, tegas, spontan dan bersemangat,” pungkasnya. [indopolitika]