Kabargolkar.com - Setelah memutuskan mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Partai Golkar kini blak-blakan meminta posisi cawapres.

Dengan tegas, Partai Golkar menekankan bahwa kerjasama politik harus menguntungkan kedua belah pihak.

Partai Golkar juga menekankan bahwa tak ada yang gratis dalam berpolitik.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Marcus Mekeng, pada Kamis (14/9/2023).

Secara terang-terangan, ia tak mau jika partainya rugi dengan adanya kerjasama politik bersama Gerindra.

"Kerja sama ini juga harus menguntungkan kedua belah pihak, bukan hanya Prabowo dan Gerindra, Golkar juga harus untung," kata Mekeng kepada wartawan, Kamis (14/9/2023).

Bahkan ia sempat menyinggung soal dukungan Partai Golkar terhadap Prabowo dan Hatta Rajasa pada Pilpres 2014 silam.

Di mana menurutnya saat itu Golkar tidak mendapatkan keuntungan apapun.

"(Partai Golkar) Nggak dapat apa-apa waktu itu. Malah kasih dukung Pak Hatta Rajasa," ujar Mekeng.

Oleh karena itu, Mekeng meminta kepada Partai Gerindra agar cawapres pendamping Prabowo berasal dari Golkar, yakni Airlangga Hartarto atau Ridwan Kamil.

"Mana ada politik yang gratis-gratis saja, mana ada?" ungkapan retoris.

Lebih lanjut, Mekeng yang juga anggota Komisi XI DPR RI ini meminta kepada Airlangga Hartarto agar lebih berpikir realistis dan rasional di Pilpres 2024.

"Iya, kalau dipaksakan untuk mendukung pasti itu pepesan kosong, cuma badannya saja Golkar ada, tapi isinya enggak ada," ujar Mekeng.

Terkait dengan kader Golkar untuk pendamping Prabowo di Pilpres 2024, Mekeng pun membeberkan bahwa Prabowo dan Ridwan Kamil telah melakukan pertemuan.

Prabowo memang memanggil Ridwan Kamil sebagai penjajakan untuk ditunjuk menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres).

"Memang Pak Prabowo menemui calon-calon wapres dia yang beredar lah ya. Tidak hanya Ridwan Kamil, pak Airlangga juga, Erick Thohir juga. Ya di sini yang berkembang kan pertemuan Ridwan Kamil," kata Mekeng kepada wartawan, Kamis (14/9/2023).