Kabargolkar.com - Relawan Prabowo Untuk Indonesia (PROUI) kembali menyelenggarakan Acara diskusi NGOPI SORE dengan tema khusus bidang pendidikan, yakni 'Pendidikan Untuk Indonesia' yang berlangsung di Harusai Cafe Bakery Kemang Jakarta Selatan, Rabu 10 Januari 2024.

Kegiatan diskusi rutin dwimingguan dari Relawan PROUI kali ini merupakan seri ke 3, dan turut difasilitasi oleh Chong Sung KIM SH, MH dan dihadiri Pembicara Utama Mone S Andreas, SE, MM, Phd ini membahas tentang Pendidikan sebagai salah satu cara meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.

Chong Sung KIM yang memberikan Keynote Speaker dalam acara diskusi ini menerangkan soal pentingnya relasi pendidikan lintas kerjasama antar negara guna terciptanya pertukaran pengetahuan juga Knowledge sharing yang saling menguntungkan kebaikan bersama.

''Saat ini kami sudah mendirikan sebuah Yayasan yang berfokus kepada pengembangan pengetahuan serta pendidikan yang saling menguntungan bagi Indonesia juga Korea Selatan. Fokusnya mencetak sumber daya manusia unggul bagi pelajar atau mahasiswa Indonesia yang berkinginan mencari Ilmu Pengetahuan ke Korea Selatan, dimana Yayasan Bang KIM akan berfokus pada pemberian Beasiswa Kuliah di Korea Selatan bagi putera dan puteri terbaik Indonesia,'' Ujar Chong Sung KIM dalam pemaparannya.

Pria yang biasa disapa Bang Kim, ini bersiap bermitra dengan PROUI sebagai langkah strategis dalam menjalankan visi dan misi mengembangkan sektor pendidikan di Indonesia.

''Yayasan Bang KIM sepakat untuk menjadikan PROUI sebagai strategic partner dalam pemberian Beasiswa Kuliah di Korea Selatan,'' Pungkas Bang Kim yang juga merupakan Calon Legislatif Partai Golkar untuk DPR RI Dapil II DKI Jakarta ini.

Sementara itu, Kun Nurachadijat, ketua umum Proui menegaskan bahwa pendidikan itu dapat dilihat dari dua perspektif, akademisi bahwa pendidikan itu harus berujung pada kemampuan peserta didik dalam mengambil keputusan.

''Karena orang sukses adalah mereka yang berani mengambil keputusan yang tidak populis dengan keputusan yang sudah ia ujikan sendiri sebelumnya dalam kehidupannya sehari hari. Sudah saatnya pendidikan dogmatis dan doktrinasi yang one way comunication ditinggalkan. Sekarang era dimana peserta didik dilatih mengambil keputusannya sendiri, pengajar hanya mengawalnya semata,'' Urai Kun Nurachadijat.

lebih lanjut, Kun Nurachadijat menerangkan sudut pandang dari apa yang sudah dilihat seorang pendidik asal Brasil yaitu Paulo Freire yang bisa menyelaraskan proses pendidikan dengan konsep mendekatkan kepada pemberdayaan di masayarakat.

"Oleh karena itu, saatnya sekarang untuk meninggalkan konsep pendidikan satu arah. Konsep hadap masalah dari Poulo Freire adalah solusi agar pendidikan menjadi memberdayakan. Dan secara fisik, harus kuat dan bergizi itu sebabnya Progib meluncurkan makan dan susu gratis bagi golongan belia. Progib sadari, bahwa konsep pendidikan yang two comunication adalah suatu keharusan" tegas ekonom lulusan UI yang meraih profesor kehormatan dari Instituto Educando Para A paz Brazil, yang disambut pekik Progib sekali putaran,'' Pungkas Kun Nurachadijat.

Diakhir acara diskusi dilakukan Penandatanganan MOU Beasiswa Kuliah di Korea antara Yayasan Bang Kim yang diketuai oleh Chong Sung KIM dengan ketua Umum Relawan PROUI Kun Nurachadijat.