kabargolkar.com - Bahlil Lahadalia mengatakan "Hari ini, saya bertemu dengan Presiden Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy dan Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani, sebagai lanjutan diskusi setelah Vale bertemu Bapak Presiden @jokowi di Istana Negara kemarin. Kami membahas rencana kerja sama strategis dalam pengelolaan nikel dan produksi baterai Electric Vehicle (EV),"dilansir dari unggahan Menteri ESDM di akun instagram @bahlillahadalia pada 6/9/2024.
Sehari sebelumnya Direktur Utama PT Vale Indonesia Febriany Eddy bertemu dengan Presiden Joko Widodo bersama Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani dan Chief Sustainable and Corp Affair Vale Base Metal Emily Olson di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024). Dia mengharapkan dukungan lebih dari pemerintah, salah satunya di bidang perizinan usai 34 persen saham dimiliki oleh holding pertambangan MIND ID.
Vale sendiri mengungkapkan tidak ada instruksi khusus dari Presiden Jokowi. "Oh ndak (ada instruksi). Saya rasa selama ini kan Vale, nggak pernah ekspor bijih mentah dan smelter kita pabriknya sudah dibangun sejak 78 dan kita memang misi hilirisasi ini sudah bagian dari kita. Ini sejalan dengan misi pemerintah juga, dan kita akan kedepankan praktik pertambangan berkelanjutan," ujar Febriany.
Dalam unggahan di kanal instagram resminya, Bahlil juga menyebut keberlanjutan kerjasama dibidang pertambangan dengan Vale bertujuan untuk memperkuat ekonomi Indonesia terhadap dunia, "Kerja sama ini bertujuan meningkatkan kapasitas produksi nikel dalam negeri dan mendukung hilirisasi industri baterai EV, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi nikel global."
Pada April lalu saat masih menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala BPKM, Bahlil dalam keterangannya menjelaskan “Saya kira Vale sudah selesai, dan kemarin sudah di atas meja saya dan ada beberapa dokumen pendukung yang saya minta dari Vale terkait dengan komitmen Vale,” kata Bahlil di Kementerian BKPM, Senin (29/4/2024). Komitmen yang dimaksud adalah terkait janji pembangunan smelter di beberapa wilayah. Komitmen tersebut menjadi salah satu syarat perpanjangan kontrak yang dicantumkan dalam IUPK Vale.