kabargolkar.com - Dalam percaturan politik Indonesia, Golkar memainkan peran yang sangat signifikan. Dengan bergabungnya dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang kini berkembang menjadi KIM Plus, Partai Golkar semakin memperlihatkan keunggulannya dalam membentuk peta kekuatan politik ketika jelang Pemilu tahun lalu (2024) dan Pilpres 2029.
Koalisi yang mulanya terdiri dari sembilan partai, kini bertambah dengan bergabungnya sejumlah kekuatan politik besar seperti PKS, PKB, PPP, Perindo, dan Nasdem. Golkar, sebagai salah satu kekuatan besar dalam koalisi ini, dipastikan akan menjadi pilar penting dalam menghadapi tantangan politik yang ada.
Sejak awal terbentuknya KIM, Golkar telah menjadi salah satu partai yang berperan sangat penting. Dalam komposisi awal koalisi yang terdiri dari Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, PBB, Gelora, Garuda, dan Prima, Golkar menjadi salah satu kekuatan terbesar, baik dari sisi elektabilitas maupun jaringan politiknya yang luas.
Bergabungnya partai-partai besar seperti PKS, PKB, PPP, Perindo, dan Nasdem semakin menegaskan bahwa Golkar tidak hanya sekadar ikut meramaikan koalisi, tetapi juga memiliki posisi tawar dan strategis yang menentukan dalam merancang arah politik Indonesia ke depan.
Estafet kepemimpinan di Golkar era Airlangga Hartarto hingga kini dinahkodai Bahlil Lahadalia telah memperlihatkan kapasitasnya dalam membawa Partai Golkar untuk selalu relevan dalam percaturan politik nasional.
Salah satu momen penting dalam perjalanan KIM Plus adalah silaturahmi antara Presiden Prabowo Subianto dan seluruh ketua partai anggota KIM di Hambalang, Jawa Barat, pada 14 Februari 2025, menjelang puncak HUT ke-17 Partai Gerindra (15 Februari 2025). Golkar, sebagai anggota penting dalam koalisi, memainkan peran sentral dalam memperkuat soliditas partai-partai pengusung.
Golkar, sebagai salah satu partai kunci dalam koalisi ini, jelas memiliki peran vital dalam menentukan arah kebijakan dan calon presiden yang akan diusung di 2029.
Hal ini dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham bahwa Golkar sudah satu frekuensi dengan tawaran Ketua Umum Partai Gerindra terpilih 2025-2030 Prabowo Subianto. "Koalisi permanen sudah dalam satu paham," kata dia usai menghadiri kegiatan silaturahmi para ketua umum partai KIM di kediaman Prabowo di Hambalang, Jawa Barat, Jumat, 14 Februari 2025.
Keterangan yang sama diberikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar M.Sarmuji. Dia merespons baik adanya koalisi permanen di rezim Presiden Prabowo Subianto. "Bagi Golkar koalisi permanen hal yang bisa dilakukan dan baik dilakukan agar koalisi tidak rapuh dan ambyar di tengah jalan," terang Sarmuji kepada wartawan.
Kendati demikian, tentang dukungan calon presiden di Pemilu 2029, Sarmuji mengatakan prosesnya nanti melalui Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar. Disisi lain Sarmuji melihat sosok Prabowo layak didukung kembali di Pilpres 2029. (b.nandy)