[caption id="attachment_20204" align="alignnone" width="600"]
![](https://kabargolkar.com/wp-content/uploads/2019/02/WhatsApp-Image-2019-02-11-at-18.07.47.jpeg)
Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Luhur Prianto. [foto: istimewa][/caption]
kabargolkar.com, MAKASSAR - Elektabilitas 16 Partai Politik yang diliris Celebes Research Centre (CRC), sebagaimana hasil yang diliris sebanyak 10 Parpol peserta Pemilu terancam tidak lolos ambang batas parliementary sebesar 4 persen saat ini di antaranya PPP, Nasdem, Perindo, PAN, Hanura, PBB, PSI, Berkarya, Garuda dan PKPI.
Namun, Direktur Celebes Research Centre (CRC), Herman Heizer masih optimis 4 di antara Parpol yang terancam tersebut masih akan lolos PT, sebab undicide voters masih ada sekitar 21 persen.
"PPP, PAN, Nasdem dan Perindo saya masih optimis akan lolos PT, karena undicide voters masih ada 21 persen. kecenderungannya ke terdistribusi ke partai menengah bawah," ungkap Herman Heizer.
Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Luhur Prianto mengatakan, tantangan
parliamentary treshold secara Nasional memang perkara mudah dan parpol baru serta papan bawah akan kesulitan melampaui ambang batas sebagaimana aturan yang telah ditetapkan.
"Partai-partai baru dan medioker serta papan bawah akan sulit melampaui ambang batas ini. Secara prinsip, ketentuan ini cenderung menguntungkan partai-partai besar, dengan infrastruktur dan sumberdaya politik yang besar," kata Luhur saat dikonfirmasi
kabargolkar, Senin, 11 Februari 2019.
Ia menilai, bila survey CRC yang meliris 10 dari 16 Parpol yang ikut Pemilu 2019 terancam tidak lolos atau berada di bawah ambang batas
Parliementary Treshold, maka Parpol akan melakukan konfigurasi strategi menjelang Pemilu serentak yang kurang lebih hanya tersisa waktu 64 hari lagi.
"Kalau survey CRC itu betul dan diterima, maka partai-partai yang di bawah PT akan merekonfigurasi strategi mereka menjelang Pemilu serentak ini. Termasuk bagi partai pendukung pasangan petahana, yang tidak mendapat insentif elektoral yang memadai," imbuh Luhur Prianto.
Menurutnya, Parpol besar seperti Partai Golkar akan sangat berpeluang melipat gandakan perolehan kursi legislatif secara Nasional.
"Partai Golkar dan partai-partai papan atas akan memperoleh insentif tambahan kursi dari kehilangan yang di alami partai-partai yg gagal memenuhi PT. Di beberapa Dapil, bisa saja Golkar dan partai-partai papan atas lainnya akan melipatgandakan perolehan kursi legislatif nya secara nasional," tandasnya. [
tim liputan]