[caption id="attachment_22395" align="aligncenter" width="700"]
Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto, saat berkunjung ke Sulteng, Kamis (28/3/2019). (Tribun Palu/Muhakir Tamrin)[/caption]
kabargolkar.com, PALU - Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto, mengunjungi Kota Palu dan Kabupaten Sigi di Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis (28/3/2019).
Kunjungan Menteri Airlangga itu, dalam rangka memberi dukungan dan dorongan percepatan pemulihan usaha industri pasca bencana di Provinsi Sulteng.
Pemerintah pusat memang memeberikan perhatian lebih untuk pemulihan ekonomi di daerah terdampak bencana, yaitu Kota Palu, Sigi, dan Donggala.
Saat ditanya soal kebijakan pemerintah pusat terkait peningkatan produksi rotan sebagai komoditi unggulan Sulteng, Menteri Airlangga menjawab, pihaknya sudah membangun pusat inovasi rotan di Kota Palu, tepatnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu.
"Rotan terus kita dorong, Kemenperin kan sudah bikin usaha inovasi di sini, yaitu rumah usaha inovasi rotan yang ada di KEK Palu," ujarnya.
Saat ditanya soal kebijakan pemerintah pusat yang menghentikan ekspor rotan secara nasional, termasuk rotan asal Provinsi Sulteng, Menperin Airlangga, menjawab pihaknya akan mendorong kembali agar produk industri rotan bisa masuk lagi ke negara mitra dagang. "Untuk ekspor nanti kita akan galakkan lagi, nanti kita adakan lagi," jelasnya.
Ikut dalam Launching usaha bencana di Provinsi Sulawesi Tengah
Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto menghadiri launching revitalisasi kegiatan usaha industri pasca bencana di Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis (28/3/2019).
Di Kota Palu, Menteri Airlangga Hartarto, menyerahkan sejumlah bantuan usaha industri secara simbolis, termasuk 14 rumah produksi bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM). Ke-14 pelaku IKM yang mendapat bantuan rumah produksi dan alat produksi itu, berasal dari Kabupaten Sigi, Provinsi Sulteng.
Menperin Airlangga mengatakan, secara umum, telah banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan industri nasional.
Salah satunya difokuskan pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Faktor SDM berperan penting bagi produktivitas dan daya saing industri nasional, serta mendorong bertambahnya multiplier effect yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
“Saya berharap dengan sinergi yang kita bangun menjadi kekuatan bersama untuk mempercepat pemulihan kegiatan usaha industri,” ujarnya.
Ke-14 rumah produksi di Kabupaten Sigi itu, tersebar di sejumlah titik, 5 di antaranya berada di lingkungan Pasar Rakyat Ranggulallo Desa Mpanau Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.
Salah seorang penerima bantuan rumah produksi, Dewi Murni mengungkapkan, dirinya bersama yang lainnya sangat terbantu dengan bantuan rumah produksi dan alat produksi. Dewi merupakan IKM asal Kecamatan Sigi Biromaru yang tempat usahanya rusak akibat bencana 28 September 2018.
"Saat ini sudah mulai produksi dengan 9 varian rasa. Kami produksi olahan cokelat asli Sulawesi Tengah," terangnya. Selain, industri produksi cokelat, industri yang dibantu antara lain pembuatan baju pengantin, olahan kelor, dan lain sebagainya. (
tribun)