KABARGOLKAR - Paslon wali kota dan wakil wali kota Palangka Raya Fairid Naparin-Hj Umi Mastikah mengajak rakyat untuk kembali semangat gotong royong. Tidak hanya imbauan dan harapan saja, paslon nomor urut 3 di Pilkada Palangka Raya ini juga membuktikannya dengan ikut serta di kegiatan gotong royong.   [caption id="attachment_4297" align="aligncenter" width="800"] H Ruslan saat memimpin gotong royong Fairid-Umi dengan warga di kompleks perumahan Jalan Hiu Putih X, Sabtu (21/4). (MEDIA CENTER FAIRID-UMI)[/caption]   Berbagai kegiatan sudah dilakukan Fairid-Umi untuk mengakomodir aspirasi masyarakat. Utamanya yakni tentang wajah kota. Sebab ketika hujan, maka beberapa perumahan warga akan dilanda banjir atau air menggenang. Padahal Kota Palangka Raya merupakan ibu kota Provinsi Kalteng. Sehingga, kondisi inilah yang coba diuraikan oleh paslon Fairid-Umi. Bukan hanya melalui janji-janji politik mereka saja, melainkan juga aksi nyata yang jadi bukti keseriusan Fairid-Umi. Teranyar, Fairid beserta Ketua DPD Golkar Kalteng H Ruslan, Ketua Bappilu DPP Golkar untuk wilayah Jawa-Kalimantan Mukhtarudin serta Ketua Dewan Pertimbangan DPD Golkar Kalteng H Abdul Razak, membantu kegiatan gotong royong di Jalan Hiu Putih X, XI dan XII, RT 06 RW X, Sabtu siang (21/4). Waktu itu, selain memberikan bantuan alat gotong royong, mereka juga ikut memperbaiki jalan dan membuat drainase di kompleks perumahan yang berada di Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya. “Kami membuktikan kalau Fairid-Umi memang ingin ada kemajuan di Kota Palangka Raya. Untuk kegiatan ini pada dasarnya sudah jadi kewajiban pemerintah menciptakan kawasan yang nyaman dan aman serta bersih bagi rakyatnya. Ke depan, mudah-mudahan ini terus berlanjut. Semangat gotong royong ini untuk kita juga,” kata Fairid. Aksi Fairid ini mendapat tempat di hati rakyat. Rata-rata warga berterimakasih sebab mereka merasa diperhatikan. “Kalau hujan, disini banjir. Bisa lebih dari selutut airnya. Kami senang bisa dibantu. Jalannya juga rusak. Tapi yang penting itu, airnya bisa mengalir dulu. Jadi tidak banjir lagi,” ujar seorang warga yang berprofesi sebagai penjual gorengan, Sumartin. [bambang]   sumber berita