[caption id="attachment_31557" align="aligncenter" width="735"]
Ketua DPD Golkar Kalbar, Ria Norsan (keempat dari kiri), legislator DPR RI Dapil Kalbar, Maman Abdurrahman (baju batik), sekretaris Partai Golkar, Prabasa Anantatur (kedua kiri) beserta jajaran pengurus DPD Golkar Kalbar. (Foto: Tribunpontianak/ist)[/caption]
kabargolkar.com, PONTIANAK - Sekretaris Partai Golkar Kalbar, Prabasa Anantatur mengungkapkan jika penentuan ketua umum akan dipastikan saat musyawarah nasional (munas) Golkar yang direncanakan pada awal Desember tahun ini.
"Di munas lah baru ketahuan, kalau di Rapimnas ini sebenarnya melaporkan kegiatan yang sdh dikerjakan sambil mengevaluasinya dan akan di kerjakan kedepan. Terutama menghadapi Pilkada serentak di masing-masing daerah," katanya, Jumat (15/11/2019).
Selain menyampaikan pandangan umum, Prabasa pun mengatakan dalam rapimnas juga dimungkinkan mengusulkan perubahan-perubahan anggaran dasar rumah tangga, PO atau juklak yang bisa mereferensi untuk dibahas di Munas kedepan.
Sebelumnya, diterangkan Prabasa jika Golkar merupakan partai berpengalaman, dan banyak pemimpin bangsa di Indonesia dulunya dari dan belajar di Partai Golkar.
Ia pun mengatakan, jika di munas kali ini pemilihan untuk ketua umum dari kader-kader terbaik Golkar hendak bisa diselesaikan secara musyawarah dan mufakat. "Ini masih berproses, ini baru rapimnas DPD Golkar se-Indonesia nanti pada tanggal 3 Desember baru munas," katanya.
Diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kalbar ini, walaupun Golkar Kalbar mendukung penuh Airlangga Hartanto kembali memimpin, namun ada dari provinsi lain yang mengusulkan lebih dari satu nama.
"Ada yang menyebut terang-terangan nama Airlangga dan ada yang menyebut masih dua nama atau tiga bahkan empat nama untik dicalonkan. DPD yang menyebut nama kedua, rata-rata minta diselesaikan musyawarah," terang dia.
Lebih lanjut diungkapkannya, saat munas nanti, sesorang bisa jadi calon di dalam pemilihaan Ketua harus mempunyai 30 persen dari jumlah pemegang suara.
Pemegang suara tersebut, kata dia, ialah 34 DPD Partai Golkar ditambah ormas pendiri Golkar seperti MKGR, Kosgoro dan Soksi, serta sayap Golkar, seperti AMPG, KPPG, MDI, Satkar Ulama, dan lainnya atau sekitar 42 suara. (
tribun)