[caption id="attachment_31745" align="aligncenter" width="1280"] Menpora Zainudin Amali (tengah) bersama Ketua Umum PP AMPG Ilham Permana (ketiga dari kanan) dan pengurus PP AMPG lainnya pada acara Diskusi Kebangsaan dengan tema "Peranan Pemuda Dalam Menangkal Radikalisme dan Terorisme", Selasa (19/11/2019). ( kabargolkar.com )[/caption] kabargolkar.com, JAKARTA - Partai Golkar menyadari pentingnya peranan pemuda dalam membantu program pemerintah guna menangkal gelombang radikalisme dan terorisme baik dari luar maupun dalam negeri yang dapat mengganggu stabilitas serta keamanan bangsa dan negara. Dalam rangka meningkatkan kepedulian kader muda Golkar khususnya dan juga generasi muda pada umumnya terntang bahaya radikalisme dan terorisme, Pengurus Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG) menggelar Diskusi Kebangsaan dengan tema "Peranan Pemuda Dalam Menangkal Radikalisme dan Terorisme". Acara ini mengambil tempat di Aula DPP Partai Golkar, Selasa 19 November 2019. Ketua Umum PP AMPG Ilham Permana tampak hadir di acara diskusi tersebut bersama pengurus pusat serta para kader lainnya. Acara ini mengundang Menteri Pemuda dan Olahraga sebagai narasumber. Menpora Zainudin Amali mengatakan tema yang diangkat sudah menjadi pembicaraan hangat dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, pemerintah baik pusat dan daerah telah menghadirkan program guna menangkal radikalisme serta terorisme. Di Kementerian yang dipimpinnya, Zainudin Amali mengatakan pihaknya fokus membangun generasi muda yang berdaya saing. "Kami mendorong, menjaga kegiatan kepemudaan yang wujudnya akan menargetkan pemuda yang berinovasi, pemuda yang kreatif, mandiri dan punya daya saing. Dan lebih khusus lagi mendorong kewirausahaan di kalangan pemuda. Karena program utama kita adalah lapangan kerja," jelasnya. Menurut Zainudin Amali, generasi muda yang memiliki kemampuan dan berdaya saing, dapat membuka lapangan kerja melalui wirausaha. Hal ini jelas dapat memberikan dampak pada peningkatan ekonomi serta kesejahteraan.  Pada akhirnya, kesejahteraan dapat mengurangi kemiskinan di masyarakat yang merupakan salah satu akar dari radikalisme dan terorisme. (kabargolkar)