[caption id="attachment_32500" align="aligncenter" width="790"]
Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet). (Foto: iNews.id/Felldy Utama) [/caption]
kabargolkar.com, JAKARTA -�Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo memutuskan mundur dari pencalonannya sebagai calon ketua umum. Meski berat, dia mengaku, keputusannya itu diambil demi kepentingan Partai Golkar.
Pria yang akrab Bamsoet mengatakan, ada empat alasan dirinya mundur dari pencalonan.
1.Situasi internal Golkar cenderung memanas
Pertama, dia mengungkapkan, jelang musyawarah nasional (munas) situasi internal Partai Golkar cenderung memanas. Dia melanjutkan, jika dipaksakan berpotensi memecah Partai Golkar.
2.Ingin tetap menjaga kondisi tetap kondusif
Alasan kedua, Bamsoet menjaga kondisi politik yang kondusif sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dari berbagai ancaman global.
3.Nasihat senior Golkar
Bamsoet menurutkan alasan ketiga karena mendengar nasihat dari para senior Golkar. "Ketiga, nasihat dari para senior, termasuk Pak Yapto (Ketua Umum Pemuda Pancasila), Pak Pontjo (Ketua Umum FKPPI), dan Pak Bobby (Plt Ketua Umum Soksi)," katanya saat menyampaikan pernyataan kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (3/12/2019).
4.Semangat rekonsiliasi Golkar�
Alasan terakhir, Bamsoet menuturkan, adanya semangat rekonsilasi yang telah disepakati bersama antara tim Bamsoet dan Airlangga Hartarto sehingga tercipta suasana teduh dalam munas.
"Inilah pengorbanan saya untuk menjaga keutuhan kita, dan menjaga komitmen Partai Golkar terhadap negara terhadap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin," tuturnya.
Bamsoet mengaku legawa mengaku legawa dengan keputusannya mundur dari pencalonan ketua umum Partai Golkar periode 2019-2024. "Berat bagi saya untuk ngambil. Tetapi, demi persatuan dan kesatuan Partai Golkar, saya ambil keputusan pahit ini," ujarnya. (
inews)