Kabar NasionalKabar DaerahKabar ParlemenKabar Karya KekaryaanKabar Sayap GolkarKagol TVKabar PilkadaOpiniKabar KaderKabar KabarKabar KabinetKabar UKMKabar DPPPojok Kagol Kabar Photo
KABAR KADER
Share :
Mengembangkan Potensi Tanaman Singkong Untuk Ketahanan Pangan Nasional, Energi Terbarukan dan Bahan Baku Industri
  Nyoman Suardhika   04 September 2020
Credit Photo / Istimewa

Oleh : Tonny Saritua Purba

Kabargolkar.com - 
Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, mulai dari hasil pertanian seperti padi, jagung dan sayuran hingga potensi sumber daya energi, misalnya minyak bumi atau batu bara, yang banyak tersebar di sejumlah wilayah di Nusantara. Indonesia juga negara yang dikaruniai dengan kekayaan tanama umbi-umbian seperti singgkong.

Singkong merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia ketiga setelah padi dan jagung.Tanaman singkong banyak diusahakan di lahan kering yang memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi.

Tanaman singkong bisa dibudidayakan secara komersial, seluruh bagiannya dapat digunakan untuk memenuhi berbagai keperluan manusia, terutama sebagai bahan pangan dan sayuran.

Berbagai penelitian tanaman singkong telah menunjukkan bahwa singkong merupakan salah satu bahan baku yang potensial sebagai bahan baku industri, energi terbarukan dan ramah lingkungan.

Tanaman singkong atau cassava (Manihot esculenta) merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan karena ketahanannya yang tinggi terhadap kondisi tanah yang kering. Singkong juga banyak dikonsumsi sebagai makanan pokok lokal yang masih dipertahankan di beberapa daerah di Indonesia bahkan saat ini singkong sudah dijadikan cemilan bagi masyarakat yang berkunjung ke caffee shop.

Dari berbagai literatur dan diskusi saya dengan para praktisi dan para pakar tanaman singkong, ada beberapa produk turunan singkong atau ubi kayu yang bisa dijadikan bahan baku untuk bahan pangan dan industri, seperti :

1). Bahan baku pembuatan tepung
2). Bahan baku pembuatan gula cair
3). Bahan baku biofuel
4). Bahan baku biomaterial

Produk utama turunan singkong yang banyak diproduksi adalah tepung singkong dan Mocaf (modified cassava flour). Tepung Mocaf adalah produk singkong yang bisa dikembangkan untuk menggantikan tepung terigu yang terbuat dari gandum, tanaman gandun sulit tumbuh di Indonesia. Berdasarkan data Asosiasi Tepung Terigu Indonesia (APTINDO) volume impor gandum Indonesia tahun 2017 sebesar 11,48 juta ton

Tepung Mocaf dapat dijadikan alternatif pengganti tepung terigu pembuatan mie basah dan mie instand. Dengan adanya perkebunan singkong tentu sebuah peluang besar yang bisa dimanfaatkan Pemerintah kususnya untuk mengurangi kebutuhan import gandum. Kita berharap terobosan yang dilakukan Pemerintah bisa menggali SDA dan SDM yang dimiliki Indonesia, program Food Estate Singkong bisa berhasil walaupun tidak mudah untuk menerapkannya, terutana untuk kesesuaian lahan dan dibutuhkan jumlah petani yang sangat besar di dalamnya.


Tonny Saritua Purba, SP; Fungsionaris DPD II Golkar Kota Bogor dan Penyuluh Swadaya Petani Padi Indonesia

Kabar Golkar adalah media resmi Internal Partai Golkar. kami memberikan layanan media online, media monitoring dan kampanye digital politik untuk Partai Golkar dan seluruh kadernya.
About Us - Advertise - Policy - Pedoman Media Cyber - Contact Us - Kabar dari Kader
©2023 Kabar Golkar. All Rights Reserved.