Oleh: Tonny Saritua Purba

Secara umum membangun industri dikenal sebagai
kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku, bahan mentah, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi sebuah produk yang bernilai ekonomi dan bermutu tinggi bertujuan untuk meningkatkan penghasilan dan menciptakan lapangan pekerjaan, termasuk di dalamnya merancang pembangun fisik dan ada tehnologi.

Gagasan membangun Industri Pertanian berbasis padi merupakan suatu rangkaian kegiatan dari budidaya tanaman padi, memproduksi gabah, pasca panen, proses pengeringan, proses mengubah gabah kering menjadi beras medium dan premium, proses menjadi produk kemasan, pergudangan, distribusi dan pemasaran, semua itu adalah sebagai sebuah rangkaian aktifitas dalam satu sistem pertanian dari hulu ke hilir.

Perum Bulog perlu mengembangankan sebuah industri pertanian berbasis padi, tanah subur banyak ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, termasuk potensi lahan kering juga sangat luas, lahan kering bisa dijadikan menjadi lahan pertanian tadah hujan, menanam padi varietas padi gogo di lahan kering.

Perum Bulog janganlah hanya menyerap gabah dari petani saja atau hanya mengandalkan impor beras, tapi perlu menanam padi dengan pertanian dan management modern, melakukan budidaya dalam skala luas, gabah diproses menjadi beras kemasan. Saat ini sektor pertanian kususnya dalam hal ketersediaan beras, pemerintah menghadapi banyak tantangan dan kesulitan, produksi beras turun karena berkurangnya luas lahan sawah, jumlah petani berkurang, biaya produksi meningkat dan konsumsi beras selalu bertambah dengan bertambahnya jumlah penduduk.

Membangun industri pertanian berbasis padi tidak berbeda dengan membangun sektor industri lainnya, banyak tahapan yang harus dilalui, mulai dari hulu ke hilir. Sektor industri pertanian berbasis padi bisa dijadikan sebagai salah satu usaha Perum Bulog. Dengan adanya pembangunan industri pertanian berbasis padi tentunya bisa membangun perekonomian Indonesia, menyerap banyak tenaga kerja terutama bagi petani yang tidak memiliki lahan, bisa dilibatkan bekerja di perkebunan padi, termasuk juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi warga negara terutama bagi generasi muda yang lulusan Sarjana Pertanian.

Saat ini kesulitan dan kendala yang dihadapi Perum Bulog adalah Perum Bulog sulit untuk membeli gabah dari petani, harga gabah di pasar saat ini sudah 6.500 bahkan di beberapa daerah sudah menembus 7.000 per kilogram, sedangkan harga beli dari Perum Bulog harus sesuai dengan tetapan harga pembelian pemerintah (HPP) yaitu harga Rp 5.000 per kilogram. Kondisi tersebut membuat Perum Bulog harus melakukan impor beras untuk menjaga stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) walaupun kadang impor bisa memunculkan pro kontra dan penolakan dari kalangan masyarakat kususnya dari petani padi