Kabar NasionalKabar DaerahKabar ParlemenKabar Karya KekaryaanKabar Sayap GolkarKagol TVKabar PilkadaOpiniKabar KaderKabar KabarKabar KabinetKabar UKMKabar DPPPojok Kagol Kabar Photo
KABAR KADER
Share :
Agroindustri Minyak Sawit Sebagai Lokomotif Industri dan Ekonomi Nasional
  Nyoman Suardhika   20 Februari 2020
Ilustrasi Gambar. (TheArgonomic)

Oleh: Wirendra Tjakrawerdaja

Kabargolkar.com -
 Kebijakan pemerintah dalam memakai bahan bakar
minyak (BBM) diesel dari bahan baku CPO sudah tepat. Semoga kedepannya kemandirian energi dari minyak sawit dapat terwujud dan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong pertumbuhan industri hilir dari minyak sawit tersebut.

Secara bahan baku, minyak sawit atau CPO dapat menjadi alternatif bahan baku minyak bumi untuk berbagai macam produk turunannya. Produk yang utama adalah BBM biodiesel yang banyak dipakai oleh industri dan transportasi industri utama. Bahkan CPO dapat dibuat untuk BBM mesin jet pesawat terbang. Dengan ini nilai impor BBM minyak bumi bisa ditekan dan kemandirian energi bisa tercapai.

Selain itu CPO dapat juga menjadi bahan baku industri oleokimia yang beragam produk turunannya. Bahkan ampas limbah proses produksinya masih bisa dijadikan produk kerajinan dan budidaya jamur.

Indonesia adalah produsen CPO terbesar di dunia. Sebagian besar CPO tersebut diekspor ke pasar dunia dengan sumbangan devisa hampir 13% dari total penerimaan ekspor dan merupakan penyumbang devisa terbesar.

Dengan nilai sebesar itu sangat disayangkan hanya produk CPO yang di ekspor ke pasar global. Dengan hilirisasi produk CPO maka nilai ekspor industri sawit diharapkan akan lebih menyumbang lebih besar lagi untuk penerimaan devisa negara.

Strategi hilirisasi industri sawit mempunyai efek turunan yang besar untuk peningkatan ekonomi dan industri nasional. Banyak yang bisa dikembangkan dengan hilirisasi industri tersebut. Hanya dari pengembangan industri oleokimia saja bisa meningkatkan secara signifikan nilai ekonomi dan investasi di bidang industri, khususnya industri di daerah.

Dengan meningkatnya industri sawit maka dengan sendirinya akan menaikan lapangan pekerjaan terutama di daerah dan pedesaan. Produk turunan selain oleokimia dapat dijalankan oleh usaha kecil dan menengah (UMKM) di daerah dan kawasan perdesaan. Maka tercipta juga pusat - pusat industri baru di daerah. 

Dengan tingginya nilai ekonomi dan industri tersebut maka sudah selayaknya kalau industri sawit dari hulu ke hilir harus menjadi industri strategis nasional. Diharapkan juga dengan strategi ini investasi dan ekspansi industri nasional dapat ditingkatkan dan menyerap tenaga kerja lebih banyak.

Produksi tandan buah segar di perkebunan juga harus ditingkatkan agar tidak perlu merambah lahan baru yang mengakibatkan berkurangnya lahan hutan. Kebijakan untuk menekan pembukaan lahan perkebunan baru dengan merambah hutan harus dihentikan karena berakibat buruk kepada lingkungan hidup dan citra negatif produk sawit kita dimata konsumen internasional.

Dukungan pemerintah pusat dan daerah untuk pengembangan industri minyak sawit

Strategi hilirisasi industri sawit ini harus didukung penuh dengan kebijakan pemerintah. Pemerintah perlu membangun sistem klaster kawasan industri untuk pengembangan industri sawit agar lebih fokus dan terintegrasi. Klaster - klaster industri sawit ini dibangun di pedesaan dan tersebar di daerah - daerah sentra produksi perkebunan kelapa sawit agar biaya logistiknya dapat ditekan seminimal mungkin.

 

Klaster industri sawit ini diharapkan sudah dilengkapi dengan infrastruktur dan fasilitas yang memadai

Kabar Golkar adalah media resmi Internal Partai Golkar. kami memberikan layanan media online, media monitoring dan kampanye digital politik untuk Partai Golkar dan seluruh kadernya.
About Us - Advertise - Policy - Pedoman Media Cyber - Contact Us - Kabar dari Kader
©2023 Kabar Golkar. All Rights Reserved.